Otomotifnet.com - Pertamina kembali menginformasikan kalau stok BBM di Indonesia akan aman-aman saja.
Pertamina juga telah mengantisipasi lonjakan permintaan BBM di penghujung tahun 2019, khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru 2020.
Vice President Corporate Communicatioan Pertamina, Fajriyah Usman menyatakan, saat ini secara umum stok BBM secara nasional mencapai 25 hari dan angka tersebut dinamis, mengikuti trend peningkatan menjelang nataru.
“Menghadapi Natal dan Tahun Baru nanti stok BBM dan LPG sangat aman sejalan dengan optimalisasi kilang dan teknologi yang diterapkan, sehingga bisa lebih mudah mengolah minyak mentah menjadi berbagai produk BBM,” ujar Fajriyah di Jakarta (28/11).
(Baca Juga: Tangki Pertamina DEX Posisinya di Atas Permukaan Tanah, Kenapa Beda Dari BBM Lain?)
Fajriyah menambahkan, beberapa produk BBM diantaranya Avtur dan Solar bahkan dalam kondisi surplus, dan Pertamina sudah mandiri dalam mengolah Solar dan Avtur sejak bulan Maret dan April.
Sehingga lanjut nya, Pertamina dapat melakukan ekspor pada pertengahan 2019.
“Peningkatan stok BBM juga didukung suplai minyak mintah domestik dari KKKS yang beroperasi di Indonesia, sehingga ketahanan kilang semakin meningkat,” imbuh Fajriyah.
Menurut Fajriyah, Pertamina juga memiliki infrastruktur energi yang luas hingga pelosok negeri.
(Baca Juga: Pipa Pertamina Terbakar di Tol Purbaleunyi, Pengeboran Proyek ereta Cepat Penyebabnya?)
Pertamina memiliki 112 TBBM, 9.677 KM jalur pipa, ± 10.000 mobil tangki dan 6.781 SPBU di seluruh Indonesia.
Bahkan, Pertamina memiliki jaringan infrastruktur yang lengkap untuk distribusi.
Dan ada juga skema distribusi reguler, alternatif dan emergency untuk memastikan ketersediaan BBM untuk masyarakat tambahnya.
“Pertamina juga telah membangun 161 titik BBM Satu Harga untuk mendistribusikan BBM hingga ke wilayah pelosok atau yang dikenal dengan 3T, terdepan, terpencil dan terluar,” pungkas Fajriyah.