Yamaha NMAX Baru Kabarnya Pakai Mesin Aerox 155, Apa Keunggulannya?

Antonius Yuliyanto - Jumat, 29 November 2019 | 14:00 WIB

Mesin Yamaha Aerox 155 (Antonius Yuliyanto - )

Crankcase

Pada crankcase, menurut Ridwan secara garis besar kini tentu saja tak ada lagi dudukan dan lubang untuk dinamo starter.

Aant
Mesin Yamaha Aerox 155

“Dudukan engine mounting juga beda, milik NMAX ada di atas, sedang Aerox ada di bawah,” terangnya.

Crankshaft

Karena telah mengaplikasi SMG, pada poros crankshaft sebelah kiri tak ada lagi rangkaian gir pemutar dan clutch dari dinamo starter, sehingga lebih ringkas.

Rotor

Rotor atau magnet yang berputar tentunya berbeda jauh antara NMAX dan Aerox, karena di NMAX hanya berfungsi sebagai generator pengisian dan tempat menempelnya pitch atau tonjolan yang dibaca crank shaft position sensor (CPS).

Aant
Rotor dan stator Yamaha Aerox 155

Sementara di Aerox jadi SMG, dengan jumlah magnet di dalamnya lebih banyak.

Stator

Jumlah pole atau kutup di stator Aerox lebih banyak dari NMAX. Di Aerox ada 18 pole, sedang NMAX hanya 12.

Pada stator ini juga terpasang sensor hall untuk membaca putaran crankshaft, yang menggantikan CPS dan mengatur sistem starting dan pengisian.

Starter Charge Relay

Dengan adanya SMG, saat berubah antara jadi stater dan pengisian, semua diatur oleh SGCU (Starting Generator Control Unit) yang jadi satu dengan ECM, perintah perpindahan fungsi lalu diteruskan pada relay.

Aant
SGCU Yamaha Aerox 155

Yang mana di NMAX tentu saja tak ada. Komponen ini ada di dekat aki.

Intake Manifold

Pemasangan throttle body berdiameter 28 mm di Aerox diatur lebih dekat dengan ruang bakar, karena intake manifold dibikin lebih pendek dengan rancangan tanpa flange plastik yang tebal seperti di NMAX.