Otomotifnet.com - Pasar skutik yang sedang naik-naiknya di Indonesia membuat beberapa pabrikan memasarkan skutiknya di sini.
Namun melejitnya pasar motor matik membuat motor sport jadi tergerus.
Mengingat pasar motor sport yang menjadi tumpuan PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) semakin lesu, apakah akhirnya pabrikan ini tergerak untuk terjun ke pasar skutik?
Sucipto Wijono, Line Head Sales Promotions KMI, mengatakan ‘tidak’ dengan lantang, sebelum akhirnya melunak dan mengganti ‘tidak’ tadi dengan ‘belum.’
(Baca Juga: KLX Series Jadi Penopang, Penjualan Kawasaki Sukses Terdongkrak Tahun Ini)
“Kalau terjun ke matik belum, karena masih belum ada instruksi harus ke sana dari prinsipal,” ungkap Sucipto di kantornya di Jl. Abdul Muis, Jakarta Pusat.
Pria yang akrab disapa Cipto ini pun mengatakan bahwa mudah bagi Kawasaki jika mereka ingin terjun ke khususnya ke pasar skutik premium karena mereka sudah memiliki motornya.
Tentu saja, Ia berbicara tentang J125 dan J300, skutik bongsor yang dipasarkan Kawasaki di benua Eropa.
Namun, Cipto mengatakan bahwa membawa kedua bersaudara tersebut ke Indonesia juga bukan tanpa masalah.
(Baca Juga: Kawasaki W175TR Rp 30 Jutaan Tapi Pakai Karburator, Alasannya Simpel)
“Sebenarnya basic-nya sudah ada tapi bukan barang original Kawasaki, tapi hasil kerjasama,” ungkap Cipto.
Sekadar info J125 dan J300 memang merupakan hasil kerjasama antara Kawasaki dan Kymco, yang meluncurkan motor serupa dengan nama Kymco Downtown.
Membawa dua bersaudara tadi menjadi masalah karena Kymco telah lebih dulu memasarkan Downtown di Indonesia.
Dengan kubikasi mesin 250cc, skutik bongsor tadi mereka beri banderol sekitar Rp 68 juta OTR Jakarta.
(Baca Juga: Kawasaki W175TR Rp 30 Jutaan Tapi Pakai Karburator, Alasannya Simpel)
“Kalau J125 dan J300 masuk ke sini pasti harganya lebih tinggi, bisa diserap enggak sama konsumen?” jelas Cipto.
“Makanya untuk saat ini kita tetap akan konsentrasi di sport,” pungkasnya.