Otomotifnet.com - PT Pertamina (Persero) tengah mencoba pembayaran BBM secara nontunai atau cashless.
Jadi, konsumen tak perlu menyiapkan uang tunai saat membeli BBM di SPBU.
Konsumen hanya perlu scan barcode yang ada di mesin dispenser SPBU.
Menurut Fajriyah Usman, Vice President Corporate Communication Pertamina, dengan metode pembayaran nontunai ini ada batas minimal pembelian BBM.
(Baca Juga: Isi BBM Sudah ’Enggak Bisa Full Tank’, Pertamina; Jumlah Harus Pasti)
"Metode pembayaran ini minimum beli 1 liter," ujar Fajriyah saat peluncuran Berbagi Berkah MyPertamina 2020 di Jakarta, (30/1/20).
"Bisa dengan harga dan liter, transaksinya akan lebih jelas," sambungnya.
Namun, sistem pembayaran ini membuat konsumen tidak dapat membeli bensin sampai full tank atau penuh, seperti yang biasa dilakukan saat menggunakan transaksi secara tunai.
Jadi, setiap kendaraan baik motor atau mobil harus memastikan jumlah harga atau liter saat beli bensin.
"Jumlah BBM yang dibeli harus harus pasti, kalau sampai penuh kan tidak pasti," tuturnya.
Selain itu, dengan menggunakan MyPertamina tentu konsumen akan mengoperasikan handphone miliknya dalam lingkungan SPBU.
Hal ini tentu cukup berbahaya, mengingat terdapat larangan menggunakan handphone saat sedang melakukan pengisian bahan bakar.
Selan itu, untuk mendapatkan voucer undian MyPertamina konsumen juga harus melakukan scan struk jika melakukan pembayaran secara tunai.
(Baca Juga: Breaking News! Harga Pertamax Series Turun Lagi Per 1 Februari 2020)
"Kalau mau scan struk dengan MyPertamina sebaiknya tidak berada di dekat dispenser pengisian BBM," tandasnya.
Untuk itu, diharapkan para konsumen yang ingin menggunakan aplikasi MyPertamina dianjurkan untuk selalu berhati-hati.
Pasalnya, jika menggunakan handphone dekat pengisian bahan bakar dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.