Otomotifnet.com - Kerja keras Pemerintah mengejar target pertumbuhan industri pengolahan nonmigas sebesar 8,3% pada 2024.
Pemerintah bidik ekspor otomotif ke Australia.
Hal ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo, industri otomotif di Tanah Air perlu dipacu untuk mengisi pasar ekspor, khususnya ke Australia.
Yakni memanfaatkan peluang dari ratifikasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).
Atas upaya tersebut, Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) genjot investasi dan ekspor industri otomotif.
Tujuannya untuk mengupayakan dalam mendongkrak kontribusi sektor manufaktur bagi perekonomian nasional hingga 18,9%.
“Kami fokus terhadap peningkatan investasi dan ekspor. Kami akan meyakinkan para calon investor sektor industri agar mau masuk ke Indonesia, terutama untuk menghasilkan produk substitusi impor,” jelas Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian (14/2).
Agus menuturkan, kementeriannya bertekad untuk turut mendorong komitmen dari para investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia supaya segera terealisasi.
“Kami sangat optimistis dengan beberapa komitmen industri skala besar, seperti Hyundai, Toyota, dan Amazon,” sebutnya.
Kemudian, guna menggenjot nilai ekspor manufaktur nasional, Kemenperin semakin aktif mengajak pelaku industri lebih agresif lagi membuka peluang pasarnya di negara-negara nontradisional.
“Di samping itu, perlunya perluasan atau diversifikasi produk ekspor yang diarahkan untuk dapat menikmati fasilitas pembiayaan ekspor,” tuturnya lagi.
“Langkah lainnya, tentu pengoptimalan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN),”
”Untuk mendorong P3DN, kementerian dan lembaga yang mendapatkan APBN, khususnya untuk belanja modal harus menggunakan sebesar-besarnya untuk membeli produk dalam negeri,” sambung Agus.