Pertamini Disentil Pertamina, Takaran Nggak Sesuai, Selisih Harga Ngawur?

Ignatius Ferdian,Muhammad Rizqi Pradana - Selasa, 3 Maret 2020 | 17:55 WIB

Ilustrasi Pertamini (Ignatius Ferdian,Muhammad Rizqi Pradana - )

Otomotifnet.com - Gerai pengecer BBM seperti Pertamini sudah menjamur di berbagai wilayah Indonesia.

Ini disebabkan masih banyak daerah pedesaan dan pelosok yang belum terjangkau oleh SPBU besar seperti milik Pertamina.

Contohnya di Kecamatan Caringin, Garut, Jawa Barat, yang punya jarak 30 km dari SPBU terdekat.

"Pertamini sudah menjamur, ada sekitar 30 Pertamini di Kecamatan Caringin," tukas Dadang Hermawan, Kepala Desa Samudera Jaya, Kec. Caringin, Jawa Barat (2/3).

(Baca Juga: Pertamini di Sidoarjo Kena Peringatan, Jumlahnya Bertambah, Disperindag Sebut Usaha Ilegal)

Pradana/GridOto.com
Dua kepala desa dari Garut, Dadang Hermawan (kedua dari kiri) dan Tata Juhara (kedua dari kanan), serta Direktur Pemasaran Ritel Pertamina Ma'sud Khamid sama-sama menyentil Pertamini.


Ia mengatakan, banyak warga yang memilih untuk isi bensin di gerai-gerai Pertamini meskipun merugi karena harganya bisa lebih mahal.

Hal tersebut diamini Tata Juhara, Kepada Desa Purbayani, Kec. Caringin yang mengatakan bahwa selisihnya bahkan bisa mencapai Rp 2.000 per liternya.

“Takaran liter-nya pun sering tidak sesuai, saat membeli BBM 1 liter belum tentu isinya 1 liter, pokoknya merugikan warga,” ujar Tata.

Tidak hanya kepala desa, PT Pertamina pun ikut ‘menyentil’ Pertamini dengan menyatakan bahwa SPBU Mini miliknya yaitu Pertashop tidak akan merugikan warga.

(Baca Juga: Pom Pertamini Menjamur, Pertalite Dijual Rp 9 Ribu Per Liter, Sehari Untung Segini)

“Ini resmi dari PT Pertamina, beda sama sekali (dengan Pertamini),” ujar Ma'sud Khamid, selaku Direktur Pemasaran Ritel Pertamina, di Sentul, Jawa Barat (2/3).

Ma’sud berani menjamin bahwa harga BBM yang dijual di Pertashop akan sama dengan di SPBU yang Pertamina kelola.

“Sebenarnya Pertamina mengeluarkan biaya distribusi tambahan, tapi tidak jadi masalah demi terwujudnya distribusi energi yang baik sampai ke desa,” tukasnya.

“Suplai dan mutunya juga lebih terjamin, pokoknya sama dengan di SPBU-SPBU kami,” pungkasnya.