Konversi Motor Bensin Jadi Listrik, Yamaha: Mudah, Tinggal Ganti Mesin

Ahmad Ridho,Irsyaad Wijaya - Kamis, 12 Maret 2020 | 13:30 WIB

Motor listrik Yamaha hari ini diperkenalkan (Ahmad Ridho,Irsyaad Wijaya - )

Otomotifnet.com - Sub Direktorat Uji Tipe Kendaraan Bermotor Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah mendengungkan wacana konversi motor listrik.

Dewanto Purnacandra, Kepala Sub Direktorat Uji Tipe Kendaraan Bermotor Kemenhub menyebutkan proyek konversi motor bensin ke listrik akan melibatkan produsen motor.

Dalam hal ini, Dewanto memiliki gagasan untuk memanfaatkan bengkel resmi untuk proses konversi motor konvensional menjadi motor listrik.

Bengkel akan dilibatkan untuk mengerjakan proses konversi tersebut sesuai dengan merek motor masing-masing.

(Baca Juga: Suzuki Kembangkan Motor Listrik, Saingi Kawasaki, Honda dan Yamaha)

Regulasi konversi motor bensin ke listrik masih terus digodok sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.

Regulasi ini bermaksud untuk meringankan beban masyarakat yang ingin memiliki kendaraan listrik, namun merasa sulit untuk membeli unit baru.

Wacana konversi motor konvensional menjadi motor listrik langsung direspon GM Aftersales and Public Relation Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Muhamad Abidin.

Abidin mengaku sudah mendengar kabar tersebut, namun masih mempelajari kebijakan selanjutnya.

"Konversi motor konvensional ke motor listrik memang sedang ramai. Kami (Yamaha) sudah mempersiapkannya," terang Abidin.

"Namun belum dalam waktu dekat ini karena masih banyak kendala lain," terangnya di DDS1 Jakarta, (10/3/20) kemarin.

Masalah penting yang harus dipersiapkan adalah infrastruktur dan pengadaan SPLU (stasiun pengisian listrik umum) yang belum merata.

"Konversi motor konvensional menjadi motor listrik itu mudah. Tinggal ganti mesin motor berbahan bakar minyak untuk digantikan baterai," ucapnya.

(Baca Juga: Bongkar Pasang Baterai Motor Listrik Ada Caranya, Arus TInggi Wajib Diantisipasi)

"Nah, masalahnya di sini masih banyak jalan rusak atau berlubang. Belum lagi keberadaan SPLU yang masih belum tersebar," imbuh Alumni Yamaha Engineering School lulusan tahun 90/91 ini.

Yamaha sendiri lanjut Abidin sudah mengantisipasi rencana konversi ini dan pembekalan pengetahuan mekanik seputar teknologi motor listrik juga sudah berjalan.

Namun demikian, Abidin mengaku kalau semuanya kembali ke persiapan lain untuk mendukung program konversi ini.

"Kita lihat saja nanti bagaimana. Kalau sudah benar-benar siap kami akan ikut peraturan pemerintah (konversi) tersebut," tukasnya.