Berbeda dengan reli yang lintasannya selalu berganti selama lomba digelar. Meski saat ini, satu lintasan bisa dipakai 2 kali melintas.
Untuk jarak tempuhnya juga berbeda. Speed off-road dan sprint reli maksimal hanya 20 kilometer saja, bandingkan dengan reli yang bisa mencapai 100 kilometer.
Co-driver juga dituntut lebih cermat dalam menentukan waktu.
“Kita harus paham kapan kita masuk service area, kapan kita keluar, berapa lama kita service, kapan kita melapor ke pos,” tambah Ade Ramadhan, navigator dan co-driver saat berbincang dengan Otomotifnet.
Selain memberi arahan di dalam lintasan (special stage), co-driver juga menjadi pemandu driver dari mulai service area atau paddock ke titik start.
Dalam perjalanan melewati jalan umum tersebut, petunjuk yang dibaca hanya berupa tulip atau notasi-notasi saja.
Hal-hal tersebut yang tidak ada dalam ‘tugas’ navigator.
Bahkan tak jarang juga seorang co-driver juga diminta untuk menentukan pilihan ban serta banyaknya bahan bakar yang dibawa.