Mesin Diesel Common-rail, Katup EGR Kotor, Efeknya Bakal Begini!

Andhika Arthawijaya - Rabu, 6 Mei 2020 | 23:55 WIB

Tumpukan kerak pada katup EGR, akan membuat gerakan katup jadi seret. (Andhika Arthawijaya - )

Otomotifnet.com - Di beberapa mesin diesel common-rail, ada yang dilengkapi dengan teknologi katup Exhaust Gas Recirculation (EGR).

Fungsinya untuk mengalirkan sebagian gas sisa hasil pembakaran (NOx), kembali ke intake manifold, sehingga membuat emisi gas buang jadi lebih  rendah.

Selain itu, juga untuk membantu mendapatkan respon pasokan udara yang lebih baik.

Nah, katup EGR ini perlu diperhatikan kondisinya.

Baca Juga: Bersihkan Katup EGR Mitsubishi Pajero Sport Diesel

Bila sering menggunakan solar dengan kualitas kurang baik, maka sisa pembakaran yang berbentuk karbon bisa membuat katup EGR menjadi kotor.

Dampaknya, tentu bisa akan membuat performa mesin jadi menurun, dan emisi gas buang jadi tinggi.

Menghindari hal itu, sangat disarankan untuk membersihkan katup EGR minimal setiap setahun sekali atau setiap 10 ribu km.

Jika rutin melakukan perawatan berkala, EGR sangat jarang ditemukan rusak.

“EGR ini sebenarnya jarang rusak,' beber Faisal, mekanik bengkel Chevrolet Sun Motor di bilangan Kalimalang, Jatibening, Bekasi.

"Yang paling sering bermasalah justru pada elektrikal atau sensor katup EGR-nya,” tambah Faisal.

Untuk biaya yang dikeluarkan bila katup ini bermasalah, ambil contoh di Toyota Kijang Innova diesel, sekitar Rp 850 ribu - 1 jutaan.

Tuh, jangan sampai tidak diperhatikan ya perawatannya!

Dok. OTOMOTIF
Cek juga soket sensor EGR, yang mengetahui apakah sensor tersebut berfungsi atau tidak.