Usia Busi Belum 20.000 Km, Tapi Kalau Lihat Tanda Ini Segera Ganti!

Andhika Arthawijaya - Selasa, 12 Mei 2020 | 11:00 WIB

Ilustrasi busi setelah pemakaian 20.000 km. (Andhika Arthawijaya - )

Otomotifnet.com – Mungkin sobat sekalian sudah banyak yang tahu soal masa pakai busi yang ideal untuk mobil.

Yup, informasi ini bisa Anda dapatkan pada buku service manual yang biasa disertakan dalam pembelian mobil.

Umumnya untuk busi standar berbahan nickel, maksimal umur pakainya sampai jarak tempuh 20.000 kilometer.

“Tapi, misalnya belum masuk jarak tempuh yang dianjurkan kondisi busi terlihat sudah tidak bagus, sebaiknya segera diganti,” bilang Diko Octaviano, Technical Suppot PT NGK Busi Indonesia.

Baca Juga: Suzuki Eriga GX A/T Tes Pakai Busi Lama Vs Baru, Hasilnya Bikin Kaget!

Kondisi busi yang dimaksud Diko ada beberapa macam.

“Bila ground atau center electrode sudah terkikis, sebaiknya segera ganti busi baru,” sarannya.

Sebab, ketika kedua komponen busi tersebut aus, percikan api tidak akan terjadi dengan mudah.

Efek yang akan ditimbulkan jika percikan api tidak normal, mesin akan sulit distart saat kondisi dingin.

“Sama halnya dengan busi yang banyak ditumpuki kerak atau karbon, dapat menyebabkan kehilangan percikan api,” imbuhnya.

Lantas apakah busi boleh disikat atau diampelas untuk menghilangkan deposit yang nempel?

“Bila busi diampelas, justru akan mengikis batang elektrodanya. Sebenarnya cara ini tidak dianjurkan,” jelas Diko lagi.

Tuh, jadi jangan hanya berpatokan pada jarak tempuh ya!

Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Jika elektorda busi sudah aus atau banyak ditumpuki karbon, sebaiknya segera ganti.