Rotasi Ban & Spooring Tidak Dilakukan, Ini Bahaya Yang Akan Mengintip!

Andhika Arthawijaya - Jumat, 22 Mei 2020 | 23:10 WIB

Ilustrasi penggantian ban. (Andhika Arthawijaya - )

Sementara bila terkisinya ban hanya di bagian samping, selain membuat laju kendaran jadi enggak stabil.

Juga saat kita melakukan manuver di jalan licin, dapat membuat ban mudah ngesot. Bahaya kan?

Begitu pula dengan spooring, “Sangat dianjurkan melakukan spooring setiap 10.000 kilometer atau setahun sekali,” tukas Wandi.

Tujuan dilakukannya spooring, lanjutnya, untuk mengembalikan sudut toe atau FWA (Front Wheel Alignment) sesuai spesifikasi dari pabrikan.

F Yosi/Otomotifnet
Saat manuver, sebagian ban mengalami tekanan yang besar, sehingga pengikisan pada permukaan ban tersebut lebih cepat.

“Sudut toe ini biasanya berubah kalau mobil kita sering ‘kena’ jalan rusak atau bawa beban berat,” jelasnya.

Bila FWA sesuai spek, lanjutnya, ban akan lebih awet dan handling mobil juga lebih enak.

Dengan kata lain, jika sudut toe atau WFA berubah, akan membuat pengendalian mobil kita jadi terganggu alias tidak stabil.

Bahaya kan sob! Jangan sampai pas lagi melaju kencang atau bernamuver, lari mobil kita jadi susah dikendalikan.  

Dok. OTOMOTIF
Ilustrasi proses spooring kaki-kaki.