Lampu belakangnya juga unik, dengan modelnya tabung neon.
Salah satu fitur keamanan yang disebut pertama kalinya adalah balon udara atau airbag di bagian bawah dekat pintu.
Yang unik lagi adalah hilangnya sepasang spion kiri dan kanan.
Fungsi spion digantikan empat buah kamera di sudut atap dan di bagian pilar. Satu kamera lagi dipasangkan di bumper belakang.
Gambar visual dari kamera yang terpasang tersebut ditampilkan pada layar mungil pengganti spion dalam.
Namun salah satu yang unik dari mobil ini adalah sistem kemudi.
Tak ada lingkar kemudi dalam kabinnya, yang ada justru sepasang joystik yang biasa dipakai di konsol game lawas.
Disebut sidestick yang posisinya ada di bagian konsol tengah. Dengan logo Three-pointed star khas Mercedes.
Tak hanya satu, ada satu joystik lagi yang posisinya di panel pintu depan.
Keduanya punya tujuan sama, mengontrol arah mobil.
Untuk menggerakkan mobil ke arah depan alias maju, tinggal dorong joystik ke depan.
Dorong joystik ke belakang kalau ingin deselerasi atau mengoperasikan rem.
Sedangkan untuk belok kanan dan kiri, miringkan joystik ke arah yang diinginkan.
Menurut berbagai sumber, F200 ini menjadi mobil konsep yang membawa banyak inspirasi teknologi yang dipakai sekarang.
Sebut saja sistem suspensi aktif yang disebut Active Body Control, lalu voice recognition (linguatronic).
Keunikan lagi ada pada buka tutup pintunya yang model kupu-kupu.
Sekilas mirip buka pintu supercar Koenigsegg atau SLR McLaren.
Di bagian plafon juga terdapat panoramic roof berteknologi electro-transparent yang kemudian dipakai di Maybach 62.
Desain dan teknologi mobil F200 ini kemudian menginspirasi produk Mercedes-benz seperti Mercedes-Benz S-Class (W220) dan CL-Class (C215).