Otomotifnet.com - Investasi pada sektor industri pengembangan baterai untuk kendaraan listrik terus didorong Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Hal itu disampaikan Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin, Putu Juli Ardika.
“Teknologi baterai untuk kendaraan listrik merupakan kunci utama bagi Indonesia untuk menjadi pemain utama di sektor electric vehicle yang ramah lingkungan," kata Putu melalui keterangan resminya (29/7/2020).
Menurutnya, investasi dalam pengembangan baterai kendaran listrik menjadi sebuah hal yang perlu didukung.
Baca Juga: Ducati e-Scrambler, Sepeda Listrik Ducati Seharga Dua Yamaha NMAX
Bahkan lanjut Putu, Indonesia memiliki ketersediaan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan guna menciptakan baterai kendaraan listrik.
“Untuk memproduksi baterai kendaraan listrik, dibutuhkan bahan baku yang jumlahnya mencukupi di Indonesia, seperti nikel dan kobalt. Selain itu, industri kendaraan listrik juga mulai berkembang dan memiliki fondasi pasar di dalam negeri hingga potensi ekspor,” ungkapnya.
Untuk sektor refinery bahan baku baterai kendaraan listrik, Putu mengemukakan, Kemenperin telah menerima berbagai komitmen investasi.
Di Morowali, Sulawesi Tengah misalnya, PT QMB New Energy Minerals telah berinvestasi sebesar 700 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 10,2 triliun.
Baca Juga: Motor Listrik Energica Pastikan Bakal Jualan di Indonesia, Ini Alasan Kuatnya!