Mesin Standar Pakai Per CVT Terlalu Keras Bikin Rugi, Kekerasan Maksimal Segini

Uje,Irsyaad Wijaya - Senin, 12 Oktober 2020 | 14:25 WIB

Per CVT Honda BeAT dipasang di Yamaha NMAX. (Uje,Irsyaad Wijaya - )

Otomotifnet.com - Ganti per CVT motor matik dianggap ampuh membuat akselerasi jadi lebih enteng.

Ukuran per CVT aftermarket di pasaran umumnya di tingkat kekerasan 1.000 rpm, 1.500 rpm hingga 2.000 rpm.

Tapi untuk beberapa merek, saat ini ada tingkat kekerasan baru seperti 1.275 rpm dan 1.735 rpm.

Tapi tindakan mengganti per CVT terlalu keras untuk mesin standar bukan tanpa konsekuensi.

Baca Juga: Substitusi Per CVT Motor Matik Jangan Asal, Diameter Lingkaran Wajib Sama?

Uje
Per CVT pakai 1.500 rpm

"Pastikan jangan terlalu keras, 1.500 rpm itu sudah maksimal kalau mesin masih standar pabrik," terang Rizky Hidayat owner bengkel rumahan di daerah Sunter, Jakarta Utara.

"Karena motor-motor standar itu tingkat kekerasan per CVT-nya ada di rentang 1.000-1.500 rpm bahkan ada beberapa tidak sampai 1.000 rpm," lanjutnya.

Kalau motor standar dipaksakan pakai per CVT yang terlalu keras yang ada tarikannya malah ngempos atau seperti hilang tenaga.

"Pakai per CVT dengan kekerasan di atas angka 1.500 rpm itu untuk motor yang minimal naik kompresi atau sudah bore up," lanjutnya lagi.

"Rasanya seperti pakai roller tapi ukurannya kegedean, dari bawah sampai atas pasti tidak enak," terang Rizky.

Selain itu, pakai per CVT terlalu keras akan menurunkan masa pakai dari belt itu sendiri.

"Karena kerja belt semakin berat, pasti terkikisnya lebih cepat dibandingkan pakai per CVT standar," tutupnya.

Uje
Substitusi per CVT Honda BeAT untuk Yamaha XMAX