Sembarangan Menghidupkan Mobil Injeksi, Waspada Part Ini Bisa Rusak!

F Yosi - Minggu, 27 Desember 2020 | 23:55 WIB

Sebelum menyalakan mesin injeksi, pastikan beberapa lampu indikator di panel instrumen kembali ke posisi normal (mati) (F Yosi - )

Otomotifnet.com - Tidak hanya tubuh yang harus kita jaga kesehatannya saat wabah virus corona seperti sekarang ini.

Mesin mobil kesayangan juga butuh kita jaga ‘kesehatannya’.

Itu tidak hanya dengan rutin servis berkala saja loh, melainkan juga bagaimana kita memperlakukan mobil tersebut.

Salah satunya adalah menghidupkan mesin, terutama yang sudah menganut sistem bahan bakar injeksi. 

Baca Juga: Kebiasaan Geber Mesin Sebelum Dimatikan Tak Cocok Buat Mobil Modern, Ini Kata Ahli

Perlu sobat ketahui, menghidupkan mobil bermesin injeksi ada prosedurnya loh, agar sistem injeksi tidak bermasalah, terutama pada sensor-sensornya.

Soalnya, banyak kejadian lampu indikator engine check tiba-tiba berkedip saat mobil hendak dipakai, atau ketika lagi dikendarai.

Bisa jadi itu akibat perlakukan menyalakan mesin yang tidak benar. 

Tak sedikit pemilik mobil yang punya kebiasaan menghidupkan mobil tanpa menunggu beberapa lampu indikator di dasbor kembali ke posisi mati.

Langsung main putar kunci kontak untuk hidupkan mesin. Padahal itu sangat berisiko membuat sistem injeksinya bermasalah.

Oh iya, karena kini fitur-fitur di mobil makin berkembang, ada dua cara menghidupkan mobil, yaitu model konvensional menggunakan kunci kontak, satunya lagi menggunakan tombol Start/Stop.

Nah, keduanya punya perlakuan yang agak bebeda nih sob. 

Untuk mobil injeksi yang masih menggunakan kunci kontak, cara menghidupkan mesinnya yang benar, dari posisi lock atau off, putar dulu kunci posisi On, lalu diamkan posisi kunci sekitar 30 detik.

Baca Juga: Bahan Bakar yang Mana yang Pas Untuk Mobil Kita? Ini Kata Ahlinya

F Yosi/Otomotifnet
Setelah injak pedal rem, tekan tombol Start/Stop secara cepat unuk menyalakan system, lalu tunggu sekitar 30 detik. Dilanjut tekan lagi tombol start/stop

“Jangan langsung putar ke posisi Ignition (IG) untuk menstart mesin.”

“Tujuannya untuk memastikan tekanan bahan bakar pada saluran bahan bakar (fuel line) sudah pada tekanan yang ideal,” beber Agung Pariyana, Kepala Bengkel Mazda Bintaro, Tengsel. 

Setelah mesin hidup, lanjut Agung, biarkan pada posisi stasioner sekitar 5 menit untuk memastikan sistem pelumasan dan sistem pendingin mesin bekerja dengan baik.

Bila langsung start tanpa ada jeda, bisa berpengaruh kinerja mesin dalam jangka panjang.

“Bila tekanan bahan bakar pada fuel line tidak ideal secara terus menerus waktu menyalakan mesin, akan berpengaruh terhadap sistem bahan bakarnya, antara lain pompa besin bisa cepat rusak,” wanti Agung.

Lantas bagaimana ritual menyalakan mesin pada mobil yang sudah menggunakan fitur start/stop button?

“Sebetulnya hampir sama, namun pada mobil dengan fitur ini iramanya atau proses menyalakan mesinnya sudah diatur step by step oleh komputer,” terang Agung lagi. Prosesnya begini. 

Pertama, tekan pedal rem untuk mobil bertransmisi otomatis atau pedal gas untuk mobil bertransmisi manual, lalu push secara cepat tombol engine start/stop-nya.

Baca Juga: Gelombang Recall Honda Brio Masih Berlanjut, Fuel Pump Dicurigai Bermasalah

Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Salah prosedur menyalakan mesin injeksi, tombol start/stop berikut modulnya bisa cepat rusak

Proses ini untuk memposisikan sistem pada mobil on atau standy by terlebih dulu.

Saat itu indikator di panel instrumen akan nyala semua, nah.. tunggu deh sekitar 10 - 30 detik.

Setelah itu tekan lagi tombol start/stop untuk menghidupkan mesin.

“Bila sering salah saat mengoperasikan fitur start/stop button, biasanya akan mempengaruhi kerja modul start/stop-nya, serta tombol start/stopnya itu sendiri,” terang Agung.

Tapi menurut Agung, hal itu kecil kemungkinannya untuk mobil-mobil keluaran sekarang.

"Karena cara kerja fitur ini sudah diatur pas oleh komputer mobil saat proses menghidupkan mesin,” tutupnya.  

Lebih baik mencegah daripada mengobati kan sob!