Kawasaki Ninja H2R Performa Ganas, Tapi Dilarang Ikut World Superbike, Gara-gara Ini

Rezki Alif Pambudi,Ignatius Ferdian - Selasa, 26 Januari 2021 | 21:20 WIB

Kawasaki Ninja H2R, versi racing alias balap dari Ninja H2 (Rezki Alif Pambudi,Ignatius Ferdian - )

Otomotifnet.com - Kawasaki Ninja H2R atau veri balap dari H2 memang dikenal punya tenaga luar biasa.

Bahkan H2R punya performa jauh lebih unggul dari saudaranya yang dipakai Kawasaki di ajang World Superbike, yakni ZX-10RR.

Meski berbekal mesin yang sama-sama 4 silinder 1.000 cc, power H2R mencapai 296 dk sementara ZX-10RR versi terbaru maksimal hanya bisa 211 dk.

Tapi kenapa H2R tidak dipilih Kawasaki untuk berlaga di kejuaraan World Superbike?

Baca Juga: Jonathan Rea Rumahnya Disatroni Maling, 2 Kawasaki KX Series Dan Motor Anaknya Raib

Ternyata, Kawasaki Ninja H2R memang tidak bisa dipakai atau dilarang di World Superbike.

Padahal kapasitas ruang bakarnya juga mirip-mirip dengan kompetitornya yang rata-rata sekarang memakai mesin 4 silinder 1.000 cc.

Alasannya karena Kawasaki Ninja H2R memakai supercharger.

Part penambah tenaga memakai suplai udara yang biasanya terpasang pada mobil.

Baca Juga: Ninja H2 Carbon Disuntik Mati, Susul H2R, Pesanan Terakhir Dikirim April 2021

Motosaigon.vn
Kawasaki H2R

Supercharger termasuk salah satu jenis kompresor dalam teknologi forced induction.

Teknologi forced induction menggunakan udara bertekanan tinggi yang didiistribusikan ke dalam ruang pembakaran mesin, untuk menghasilkan tenaga mesin yang lebih besar dan juga efisiensi bahan bakar yang lebih baik.

Sesuai regulasi, motor dengan forced induction dilarang dipakai berkompetisi di ajang World Superbike.

Homologasi untuk menyetarakan kekuatan motor dengan forced induction agar setara dengan motor pabrikan lainnya juga susah.

Baca Juga: Suzuki Hayabusa Facelift Gosipnya Akan Muncul, Mesin 1.400 Cc, Pakai Sirip Kayak Kawasaki Ninja H2?

Yang ada malah kekuatan mesin H2R dikebiri habis-habisan agar setara dengan motor lainnya.

Misal boleh, tim lain juga akan berlomba membikin motor dengan forced induction lainnya.

Jika pabrikan lainnya tidak mau bikin, ya kompetisinya akan jadi tidak menarik lagi.

Makanya FIM melarangnya di ajang World Superbike.

Di MotoGP, mesin dengan forced induction juga dilarang.