Otomotifnet.com – Sampai saat ini curah hujan masih sangat tinggi. Bepergian kemanapun rasanya akan bertemu dengan hujan.
Berkendara saat hujan harus lebih hati-hati. Sebab pandangan akan sangat terganggu dengan adanya hujan.
Masih ditambah lagi dengan adanya beberapa pengendara yang masih belum paham penggunaan hazard. Mudah-mudahan Anda sudah paham ya.
Ketika hujan, banyak yang pakai lampu hazard. Maksudnya sih baik, untuk memberitahu keberadaan mobilnya tersebut.
Baca Juga: Musim Hujan Tiba, Ini Trik Agar Visibilitas Kaca Mobil Tetap Baik
Tapi, maksud baik ini ternyata salah dan sangat membahayakan pengguna lalu lintas lainnya.
Ketika hujan, jangan pakai lampu hazard. Karena dengan lampu yang berkedip justru bisa membuat silau pengendara lain.
Efeknya bisa hilang konsentrasi dan fokus pengendara lain terpecah. Ini yang akhirnya membuat bahaya pengendara lain dan juga mobil itu sendiri.
Lalu bagaimana?
“Cukup pakai lampu saja. Lampu senja atau lebih sering disebut lampu kecil kalau hujan tidak terlalu deras,”
“Tapi kalau sudah terlalu deras dan pandangan sulit, bisa pakai lampu besar. Lampu kabut juga boleh dipakai,” sebut Jusri Pulubuhu, Pendiri Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC).
Baca Juga: Pelek Mobil Potensi Rusak, Terutama Musim Hujan, Auto2000 Beberkan Sebabnya
Dengan lampu, pengendara yang di depan jadi lebih tahu kondisi mobil kita. Demikian juga pengendara yang ada di belakang. Sehingga diharapkan mereka bisa melalukan antisipasi.
Sementara itu lampu hazard dipakai ketika mobil mengalami masalah. Bisa mogok atau mengalami kendala teknis lainnya.
Ketentuan ini berlaku di semua area dan ruas jalan. Baik di arteri maupun tol.