Otomotifnet.com - Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) berganti nama atas permintaan istana negara.
Kini berubah menjadi tol layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ).
Penggantian nama ini bahkan ramai diperbincangkan di media sosial Twitter dan group WhatsApp.
Dalam beberapa unggahan ditampilkan plang dengan nama Jalan Tol Layang MBZ (Sheikh Mohamed Bin Zayed) sudah terpasang.
Ketika dikonfirmasi terkait penggantian nama tol layang Japek ini dibenarkan oleh Dirut PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Subakti Syukur.
Baca Juga: Konstruksi Jalan Tol Japek II Selatan Dilanjut, Telah Capai 27,16%
"Iya ini permintaan Setpres," ujar Subakti, (10/4/21).
Karena penggantian nama ini merupakan permintaan resmi, Subakti menegaskan, Jasa Marga selaku pengelola tol layang ini hanya melaksanakan perintah.
Rencananya, penamaan baru Jalan Tol Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed ini akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), (12/4/21).
Dalam peresmian ini, Presiden didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Menilik sedikit, Mohamed Bin Zayed atau nama lengkapnya Mohamed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan merupakan Pangeran mahkota Abu Dhabi dan deputi komandan tertinggi Pasukan Angkatan Darat Uni Emirat Arab (UEA).
Putra ketiga dari Zayed bin Sultan Al Nahyan, Presiden Uni Emirat Arab pertama dan penguasa Abu Dhabi, dari istri ketiganya, Sheikha Fatima binti Mubarak Al Ketbi.
Kelahiran 11 Maret 1961 ini menjadi pangeran mahkota Abu Dhabi pada November 2004 dan dilantik sebagai deputi komandan tertinggi pasukan angkatan darat UEA pada Januari 2005.
Sebulan kemudian, ia dipromosikan sebagai Jenderal.
Nama MBZ dikenal publik Indonesia setelah Presiden Jokowi memberi kepercayaan kepadanya untuk menjadi Ketua Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru.
Posisi Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru juga diisi oleh dua nama lain, yaitu Masayoshi Son dan Tony Blair.
Baca Juga: Tol Layang Jakarta-Cikampek Sudah Dibuka, Pertama Arah Keluar Ibu Kota
Ketiganya berperan dalam memberi masukan dan nasehat, mempromosikan serta membangun kepercayaan investor global agar mau berinvestasi di Indonesia.
Selain itu, MBZ juga berperan dalam rencana investasi 10 miliar dollar AS atau setara Rp 144 triliun yang akan ditempatkan pada dana kelolaan Indonesia Investment Authority (INA).