Otomotifnet.com - Karena insentif PPnBM 0 persen yang diberikan pemerintah, penjualan mobil di Tanah Air mengalami peningkatan pesat.
Dilansir dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), selama Maret 2021 angka wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) tercatat sebanyak 84.910 unit.
Angka tersebut melonjak naik sekitar 72 persen kalau dibandingkan pencapaian di Februari 2021 yang hanya 49.202 unit.
Raihan positif ini juga diraih oleh PT Astra Daihatsu Motor (ADM) yang mencatatkan wholesales sebesar 16.800 unit, naik sekitar 78 persen jika dibandingkan Februari yang hanya sebesar 9.400 unit.
Baca Juga: Penjualan Naik 200%, Daihatsu Terapkan 3P Penuhi Permintaan Konsumen
Daihatsu menjadi salah satu pabrikan yang kewalahan memenuhi kebutuhan kosumen karena tingginya permintaan pasar akibat relaksasi PPnBM.
Karena hal ini, konsumen harus rela sabar alias inden kalau mau membeli unit mobil yang terkena kebijakan PPnBM 0 persen.
Pihak Daihatsu juga menerangkan, ada beberapa model yang mengalami kenaikan signifikan untuk SPK, yang mengakibatkan inden yang cukup lama.
"Kalau di dealer, memang ada beberapa model yang indennya cukup tinggi, seperti Xenia dan Terios," ucap Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) saat diskusi virtual (16/4/2021).
Baca Juga: Terios dan Xenia Laris Manis, Daihatsu Persingkat Waktu Produksi
"Kenapa? Karena kalau kami lihat berdasarkan permintaan SPK, Terios itu memang yang permintaannya meningkat paling tinggi di Maret kemarin, growth-nya sampai 13 persen. Jadi kalau kita lihat Terios itu sekarang bisa sampai 3 bulan menunggu, Xenia sekitar 2 bulan," lanjutnya.
Terlepas dari Xenia dan Terios, Daihatsu mengklaim stoknya masih stabil, sehingga konsumen tidak usah inden.
"Nah, kalau model-model lain memang ada yang masih kita penuhi dengan waktu tidak terlalu lama. Tapi dua model ini (Terios dan Xenia) permintaannya cukup tinggi, dan di satu sisi produksinya tidak cukup," tutupnya.