Otomotifnet.com - PT Sokonindo Automobile sebagai Agen Pemegang Merek (APM) DFSK di Indonesia, memberikan saran ke pemerintah untuk membuat standar (SNI) charger kendaraan listrik.
Rifin Tanuwijaya, Sales And Marketing Director PT Sokonindo Automobile mengatakan, dengan adanya SNI untuk charger kendaraan listrik, diharapkan bisa mempercepat pembentukan ekosistem.
"Kalau nanti tiap brand mobil berbeda kan jadi susah, kasihan konsumennya juga," ujar Rifin di JiExpo Kemayoran (23/4/2021).
"Misal charger DFSK beda sama Mitsubishi atau Toyota atau pabrikan lain, kalau misal ingin pakai stasiun pengisian listrik umum kan jadi susah," jelasnya.
Baca Juga: DFSK Gelora E Butuh Waktu 2,5 Jam Untuk Isi Baterai 100 Persen, Bisa Tempuh Jarak Segini
Menurutnya langkah ini juga akan memudahkan masyarakat untuk melakukan pengisian daya tanpa harus memikirkan chargernya berbeda dengan pabrikan mobil lain.
Untuk itu, Rifin menyarankan pembuatan SNI charger mobil listrik dapat dilakukan Pemerintah sebelum membangun infrastruktur pendukung.
"Jangan sampai infrastrukturnya udah jadi dulu baru ada SNI, bakalan susah nantinya," jelasnya lagi.
"Lebih baik bikin regulasi soal SNI charger dulu, baru fokus ke pengembangan infrastruktur, ini akan lebih mudah," tukas Rifin.
Baca Juga: DFSK Super Cab 1.5 Bawa Muatan 1 Ton, Segini Konsumsi Bensinnya