Otomotifnet.com - Gabungan Aftermarket Otomotif Indonesia (GATOMI) mengatakan kalau insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) memberikan efek positif terhadap industri aftermarket Tanah Air.
Ayong Jeo, selaku Ketua GATOMI mengatakan, efek tersebut mulai dirasakan dua bulan setelah insentif PPnBM diberlakukan atau tepatnya Mei 2021 ini.
"Awal adanya insentif PPnBM (Maret-April 2021) memang belum begitu terasa dampak positifnya, tapi Mei 2021 baru mulai kami rasakan efeknya," kata Ayong (19/5/2021).
"Kami harap tren penjualan yang positif ini akan berlanjut terus," sambung pria yang juga CEO PT Kramat Motor, perusahaan spesialis audio dan multimedia mobil.
Baca Juga: Innova, Vios dan Avanza Inden Hingga Agustus, Booking Fee Tak Mengikat
Ia menjelaskan, ada beberapa produk aftermarket yang mengalami peningkatan penjualan paling besar berkat adanya insentif PPnBM.
"Untuk aksesori cukup baik, audio dan video juga, secara keseluruhan tahun 2021 untuk industri aftermarket car audio dan aksesori memang naik," pungkas Ayong.
Sebagai informasi, insentif PPnBM untuk mobil dengan kapasitas mesin tidak lebih dari 1.500 cc kategori sedan dan 4x2 serta kandungan lokal 70 persen, diterapkan mulai 1 Maret 2021.
Pada tahap awal atau tiga bulan pertama sejak diberlakukannya kebijakan ini, pemerintah memberikan insentif hingga 100 persen alias bebas PPnBM.
Baca Juga: Prediksi Harga PPnBM 50 Persen Toyota Raize Per Juni 2021, Naik Segini