Begini Proses Mengganti Cairan Radiator yang Aman Dari Air Biasa ke Coolant

Andhika Arthawijaya - Jumat, 25 Juni 2021 | 22:30 WIB

Ilustrasi mengisi radiator pakai coolant (Andhika Arthawijaya - )

“Lihat dulu kalau tanda karat di bibir tutup radiatornya, sebaiknya jangan langsung ganti coolant, apalagi pakai radiator flush. Takutnya radiatornya nanti malah bocor,” bilang Stanley beberapa waktu lalu pada Otomotifnet.com.

Soalnya, radiator coolant mengandung additive yang bisa merontokkan karat.

“Jika karat pada pipe inlet water pump tadi dibersihkan oleh coolant, akibatnya kerak karat tersebut akan ikut bersirkulasi, dan fatalnya dapat menyumbat saluran pada radiator,” jelas Sumarno.

Namun bukan berarti selamanya mobil tersebut diharamkan menggunakan radiator coolant loh.

Baca Juga: Air Radiator di Tabung Reservoir Tak Boleh Diisi Terlalu Banyak, Ada Potensi Bikin Overheat

Masmun Sukses Motor
Ilustrasi pipe inlet water pump berkarat akibat pemakaian air biasa pada radaitor

Pria yang pernah jadi trainer mekanik di pabrikan Suzuki ini, menyarankan sebelum menggantinya pakai coolant, disarankan pipe inlet water pump-nya dicek terlebih dulu.

Bila memang ditemui bagian dalam pipa pemasukan cairan radiator tersebut sudah berkarat, sebaiknya ganti dulu dengan yang baru.

Tuh sob, jadi jangan langsung main ganti coolant ya!