Namun, Stefan Bradl, menganggap kalau itu bukanlah solusi jitu.
Menurutnya, pembatasan kecepatan akan lebih masuk akal.
“Saya rasa, akan lebih baik sekitar 320 km/jam, daripada 350-360 km/jam bahkan lebih,”
Baca Juga: Krisis Pembalap Jerman, Stefan Bradl Bikin Program Pelatihan, Dapat Banyak Dukungan
“Teknologi saat ini sudah sangat maju. Sistem elektronik, suspensi, sasis dan mesin semua sudah sangat bagus,”
“Sehingga, kecepatan di tikungan juga bisa sangat tinggi, bahkan nyaris sama seperti di trek lurus,” ungkap Stefan Bradl.
Ditambahkan, dengan kondisi demikian berarti sirkuit-sirkuit yang ada juga jadi kurang memenuhi syarat.
Baca Juga: Pembalap Muda Moto2 Diincar Tim MotoGP, Rider MotoGP Sebut Tak Semudah Dibayangkan, Begini Katanya
Akhirnya, ada titik-titik di beberapa sirkuit jadi blind corner. Pembalap tidak tahu ada kejadian apa di depannya.
Menurut Bradl, jika kondisi masih seperti ini, maka beberapa sirkuit harus di rebuilt.