Hal ini juga disetujui oleh Yohanes Martono, selaku engineering dari PT Showa Indonesia Manufacturing.
“SAG adalah salah satu item setting suspensi pada motor. Berfungsi untuk kompensasi kondisi jalan yang bergelombang atau berlubang, supaya body motor selalu dalam level yang tetap walaupun melewati jalan bergelombang atau berlubang,” paparnya.
“Jika dibandingkan antara street bike dan road race bike, maka SAG street bike akan lebih besar, karena kondisi jalanan umum lebih bergelombang dibandingkan race track,” lanjut Yohanes.
Lantas bagaimana pengukurannya? Dicontohkan di Yamaha Mio J yang sudah pakai Ohlins.
“Pertama dengan cara memosisikan motor standar tengah roda mengambang (gbr.1), hitung jarak panjang menggunakan meteran, bisa ditandai dengan spidol di behel atau bodi dan as roda (gbr.2)," rinci Yongki.
Jika sudah didapat angkanya, selanjutnya motor dinaiki oleh pengendara dengan kedua kakinya harus naik tidak boleh menahan (gbr.3).
"Sebelum dinaiki jaraknya 400 mm, setelah dinaiki pengendara jadi 370 mm (gbr.4), berarti ada selisih 30 mm, ini cukup karena idealnya turun 25-30 mm atau 1/3 dari as,” tunjuk pria berkacamata ini.
Cara lain bisa menggunakan insulok (cable ties) diikat di as sok untuk melihat seberapa jauh sok bermain (gbr.5).