“Saya lebih memilih jalur organisasinya, karena saya lihat jarang sekali mantan atlet mau berkecimpung di IMI (Ikatan Motor Indonesia) umumnya jadi pelatih, khususnya roda 2. Karena IMI sebagai regulator harus memikrkan semua aspek.”
“Apa permasalahan atau kendala pembalap, juga apa kendala dari sisi promotor ini harus diselaraskan. Ini jadi tantangan saya sebagai regulator di IMI."
"Awalnya menjadi Komisi, naik jadi pengurus, jadi Biro, sekarang jadi ketua harian IMI Jabar dan juga berada di federasi FIM ASIA dengan posisi chairman Off Road Commission yang mengurus bagian olahraga roda 2 tanah di Asia,” rinci Frans yang kini sedang fokus untuk PON Papua 2021.
Kepedulian Frans terhadap balap juga pembalap Tanah Air dibuktikan dengan berhasilnya mengantarkan beberapa pembalap Indonesia berlaga di luar negeri, bahkan hingga menyabet gelar juara.
“Setelah di IMI saya berusaha untuk bisa bawa pembalap muda agar bisa berprestasi."
"Tahun 2019 saya bawa Diva Ismayana dan Delvinto Alfarizi ke Kuwait. Diva pun bisa jadi juara asia di kelas MX2, ini sangat luar biasa dan jadi sejarah di Indonesia.”
Baca Juga: Astra Honda Racing Team Dukung Delvintor Alfarizi Di Kejuaraan Dunia MXGP
“Saya juga bangga bisa mengantarkan mereka jadi juara Asia dan mengantarkan mereka ke penobatan juara di Macau di awal tahun 2019,” sambungnya.
Sedangkan Piters masih menunjukkan taringnya, dengan menjadi brand ambassador dari Viar di tahun 2014 untuk turing Sabang-Merauke, sampai mengikuti kejuaraan Asia di tahun 2015 dan menyabet podium 3 di hari Sabtu lalu podium puncak di hari Minggu.