Otomotifnet.com - Pada September 2021 ini, PT Honda Prospect Motor (HPM) mengalami penurunan penjualan yang bisa dibilang cukup signifikan.
Dilansir dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), retail sales atau penjualan dari dealer ke konsumen Honda selama September 2021 hanya 3.362 unit.
Sedangkan untuk wholesales atau penjualan dari pabrik ke dealer mencatatkan 3.453 unit.
Perolehan tersebut bisa dibilang jadi yang terendah sepanjang 2021.
Lalu jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau Agustus 2021, retail sales Honda mencapai 7.341 unit dan wholesales 7.337 unit.
Yusak Billy, Business Innovation and Marketing & Sales Director HPM mengatakan, penurunan penjualan disebabkan karena kelangkaan pasokan komponen yang terjadi secara global dan berdampak terhadap produksi Honda di Indonesia.
Sehingga menyebabkan terganggunya pasokan mobil untuk konsumen, terutama di sepanjang Agustus dan September 2021.
Baca Juga: Honda Genjot Produksi, Percepat Pengiriman Mobil Honda Ke Konsumen
"Gangguan pasokan komponen berdampak terhadap produk-produk dengan volume produksi dan permintaan tinggi dari konsumen seperti Honda Brio, Honda HR-V, dan Honda CR-V," kata Billy (15/10/2021).
"Meskipun demikian, saat ini Honda dapat meningkatkan volume produksi secara bertahap dan terus berupaya untuk mempercepat pemenuhan permintaan konsumen," sambungnya.
Lebih lanjut, retail sales terbesar Honda berasal dari City Hatchback RS yang terjual sebanyak 1.053 unit.
Kemudian disusul Brio yang mampu membukukan penjualan 1.027 unit, terdiri dari Brio Satya sebanyak 811 unit dan Brio RS 216 unit.
Selanjutnya Honda HR-V 1.5 L 690 unit, New Honda CR-V 175 unit, Honda Mobilio 127 unit, Honda BR-V 125 unit, HR-V 1.8 L 63 unit, New Honda Civic Hatchback RS 60 unit dan New Odyssey sebanyak 22 unit.
Segmen sedan yakni All New Honda Accord mencatatkan penjualan 12 unit, Civic 6 unit, serta Honda City dan Honda Civic Type R masing-masing terjual 1 unit.
Secara total, Honda membukukan penjualan sebanyak 68.376 unit sejak Januari hingga September 2021, atau naik 23 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.