Krisis Semikonduktor Bikin Produksi Mobil Terhambat, Ini Tanggapan GAIKINDO

Ferdian,Wisnu Andebar - Minggu, 17 Oktober 2021 | 18:25 WIB

Honda Brio Satya E CVT (Ferdian,Wisnu Andebar - )

Otomotifnet.com - Beberapa pabrikan otomotif di Tanah Air terkena dampak krisis semikonduktor yang saat ini sedang melanda dunia.

Kelangkaan pasokan komponen ini membuat terganggunya proses produksi dan menyebabkan terhambatnya distribusi untuk konsumen, sehingga menyebabkan inden yang cukup lama.

Menanggapi hal itu, Kukuh Kumara, Sekertaris Jendral Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mengakui krisis semikonduktor yang melanda dunia berdampak pula di Indonesia.

"Memang betul ada dampaknya, karena sekarang enggak ada lagi kendaraan yang terbebas dari semikonduktor. Pengaturan bahan bakar pun dari ECU, yang mana pakai semikonduktor," kata Kukuh dalam acara Ngovi belum lama ini.

Ia melanjutkan, jika melihat potensi yang ada, Indonesia mampu untuk memproduksi sendiri semikonduktor.

Baca Juga: Konsumen Sabar Dulu Ya, Inden Mazda CX-3 Sampai 4 Bulan Gara-gara Krisis Chip Semikonduktor

Dok. HPM
Pabrik Honda Prospect Motor (HPM) di Karawang.

"Indonesia sangat memungkinkan untuk membuat semikonduktor, pelakunya juga banyak yang tertarik untuk investasi," bebernya.

"Saatnya indonesia mulai melihat dan mengembangkan sendiri, karena materialnya juga semua ada. Semikonduktor bukan hanya untuk industri otomotif, tapi dari industri lain juga perlu," pungkas Kukuh.

Sebagai informasi, salah satu pabrikan
yang mengalami penurunan penjualan cukup signifikan akibat krisis semikonduktor ialah PT Honda Prospect Motor (HPM).

Berdasarkan data GAIKINDO, retail sales Honda selama September 2021 hanya 3.362 unit dan wholesales 3.453 unit.

Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau Agustus 2021, retail sales Honda mencapai 7.341 unit dan wholesales 7.337 unit.