Otomotifnet.com - Jika ditimbang, bobot knalpot racing biasanya lebih enteng dari bawaan motor.
Hal ini bukan cuma karena masalah harga yang lebih mahal, tapi lebih ke material yang dipakai.
"Perbedaan bobot yang lebih ringan ini bisa didapat karena penggunaan material serta struktur kedua jenis knalpot motor itu sendiri," terang Dede, dari bengkel DD Auto Exhaust yang ada di Srengseng, Jakarta Barat.
Dari segi material, knalpot racing biasanya sudah pakai bahan stainless, aluminium, bahkan titanium dengan kombinasi carbon fiber yang seluruhnya dikenal enteng namun tetap kuat dan tahan panas.
Sedangkan knalpot standar umumnya dibuat pakai besi biasa yang cenderung tebal dan lebih berat dari material di atas.
Baca Juga: Anak Motor Wajib Ngerti, Nih Beda Knalpot Model Bending dan Las Cacing
"Selain itu struktur knalpot racing juga lebih simpel karena freeflow, beda dengan knalpot standar yang didalamnya terdapat chamber berisi sekat, pipa dan penyaring gas buang yang bikin bobotnya berat,” jelasnya.
Selain memperlancar proses gas buang pembakaran mesin, hasilnya knalpot racing bisa mendongkrak performa juga.
Sebab material besi yang lebih baik bisa membantu mempercepat proses pelepasan panas, sehingga performa mesin bisa lebih konsisten.
Selain itu, adanya selisih pengurangan berat dengan pasang knalpot racing bisa meningkatkan PWR (power to weight ratio) motor itu sendiri.
Sekarang terjawab alasan knalpot racing ringan dan bisa bikin motor jadi lebih bertenaga.