Pawang Hujan Lapor Polisi, Difitnah Gagal Saat WSBK Indonesia 2021 di Mandalika

Irsyaad W - Rabu, 24 November 2021 | 13:15 WIB

Damai Santoso (kiri) saat melapor tuduhan fitnah kedirinya ke Polres lombok tengah (Irsyaad W - )

Otomotifnet.com - Merasa nama baiknya dicemarkan atas fitnah gagal saat WSBK Indonesia 2021 di sirkuit Mandalika, seorang pawang hujan lapor polisi.

Pawang hujan tersebut bernama Damai Santoso alias Amaq Daud (49) warga desa Bangket Parak, Pujut, Lombok Tengah, NTB.

Ia merasa difitnah oleh akun Facebook dan Twitter @leekuwangso yang mengunggah fotonya di sirkuit Mandalika dan menyebut dirinya gagal mengendalikan hujan saat WSBK Indonesia 2021 kemarin.

Dalam unggahan tersebut bertuliskan nada fitnah tanpa bukti yang padahal tak dilakukan oleh Damai.

"the traditional rain controller not working at # WorldSBK (red: pawang hujan). Hujan badai guyur sirkuit mandalika, balapan pertama world not working alias gak mempan. (pawang hujan gagal mengendalikan hujan saat WorldSBK)," isi caption unggahan akun @leekuwangso.

Baca Juga: TNI AU Jadi Pawang Hujan Modern di Sirkuit Mandalika, Begini Caranya

Aant/otomotifnet.com
Hujan sangat deras turun di Sirkuit Mandalika jelang race 1 WSBK

Bagi Damai, kata-kata yang disebutkan dalam akun tersebut sangat menjatuhkan harga dirinya bersama keluarga dan masyarakat tempat tinggalnya.

Damai selama ini memang dipercaya mampu memindahkan hujan atau menggeser hujan agar tidak jatuh di wilayah yang diminta.

Namun ia menjelaskan, tak pernah diminta oleh penyelenggara WSBK untuk mengatasi hujan sebagimana yang biasa dilakukan.

"Saya tidak pernah diminta sebagai pawang hujan oleh penyelenggara balapan, tapi kenapa foto saya ditampilkan seolah-olah saya sebagai pawang saat balap, dan ada kata-kata olokan juga," ucap Damai, (23/11/21).

Diterangkan Damai, foto yang ditampilkan dalam akun tersebut adalah foto saat kedatangan Presiden Joko Widodo saat peresmian Sirkuit Mandalika, (12/11/21) lalu.

"Foto saya yang dipajang itu waktu Pak Jokowi datang, memang saya waktu itu disuruh sebagai pawang hujan, tapi bukan pada saat balapan," kata Damai.

Damai menilai postingan tersebut membuatnya merasa dicemarkan nama baiknya dan keluarganya.

"Sebenarnya saya tidak masalah, tapi banyak dari keluarga merasa nama baiknya dicemarkan atas olok-olokan di postingan itu," ujar Damai.

Damai berharap ke aparat kepolisian agar pelaku yang mengunggah foto tersebut diproses, dan meminta maaf kepada dirinya, keluarga dan masyarakat tempatnya tinggal atas ucapan yang tidak sesuai fakta dan perbuatannya.

"Harapan saya, ya semoga pelakunya dapat segera ditemukan dan meminta maaf, atas apa yang dituliskan tersebut tidak sesuai keadaan sesungguhnya," ucapnya.

Baca Juga: Hujan Mengguyur Sirkuit Mandalika, Jalannya WSBK Race 2 Kembali Ditunda

Sebagai pawang hujan, Damai menjelaskan, dirinya hanya bisa berdoa ke Sang Pencipta, agar hujan tidak turun di lokasi mana ia hajatkan.

Selebihnya berhasil dan gagal menurutnya itu merupakan kehendak Tuhan sang maha kuasa.

"Kita hanya bisa mensyaratkan dengan berdoa kepada Tuhan. Masalah bisa atau tidak hujan turun atau tidak kita serahkan kepada sang maha kuasa," kata Damai.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah, Iptu Redho Rizki Pratama membenarkan laporan Damai yang diterimanya, (22/11/21).

"Iya ada laporan kemarin dari Pak Damai (pawang hujan) dugaan atas pencemaran nama baik," kata Redho dikonfirmasi melalui pesan singkat.

Sumber: https://regional.kompas.com/read/2021/11/23/134536878/dituding-gagal-kendalikan-hujan-saat-wsbk-mandalika-pawang-hujan-di-ntb?page=all