Otomotifnet.com - Sebanyak lima pabrik Toyota di Jepang rencana ditutup mulai awal 2022 mendatang.
Keputusan Toyota Motor Corporation (TMC) ini lantaran adanya krisis chip semikonduktor dan pandemi Covid-19 varian Omicron.
Gawat juga, lalu penutupan ini apakah akan menular ke pabrik Toyota di Indonesia?
Bob Azam, Director Corporate and External Affair PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menjawab pertanyaan tersebut.
Menurut Bob, krisis chip semikonduktor memang sempat mengganggu produksi TMMIN, namun hal itu tak sampai membuat pihaknya harus menutup pabrik.
Baca Juga: Toyota Raize dan Daihatsu Rocky Diproduksi di Pabrik Yang Sama, Lama Inden Tak Sama, Beda Strategi?
"Tahun ini memang sempat kami kewalahan mengantisipasi kenaikan permintaan, tetapi tidak sampai menghentikan produksi, kami tetap bisa menyuplai," kata Bob saat konferensi pers virtual,(21/12/21).
Ia juga menjelaskan, chip semikonduktor lebih banyak digunakan di mobil-mobil segmen premium.
Sementara, produk garapan TMMIN yang lebih banyak berada di segmen menengah relatif lebih sedikit terdampak krisis tersebut.
"Jadi semakin premium, semakin banyak menggunakan semikonduktor. Tapi untuk segmen mid dan low, itu penggunaan semikonduktor juga semakin sedikit," ujar dia.
Kesimpulannya, pabrik Toyota di Indonesia sementara relatif masih aman dan bisa melanjutkan produksi.