Ada Mafia Migas, YLKI Sebut Penghapusan BBM Premium Tahun 2022 Bakal Sulit Kejadian

Ferdian,Muslimin Trisyuliono - Jumat, 31 Desember 2021 | 19:10 WIB

Ilustrasi BBM premium di SPBU (Ferdian,Muslimin Trisyuliono - )

Otomotifnet.com - Sedang ramai belakangan ini mengenai wacana penghapusan bahan bakar minyak (BBM) milik Pertamina jenis Premium.

Langkah ini dilakukan untuk menekan angka emisi karbon dengan mendorong penggunaan BBM ramah lingkungan.

Tulus Abadi selaku Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), mengaku ragu penghapusan BBM Premium akan benar-benar dilakukan pada tahun depan.

Menurutnya, keberadaan mafia migas menjadi penyebab sulitnya Pertamina menghapus BBM jenis Premium.

"Tahun 2022 (Premium dihapuskan) saya menduga hanya sekadar wacana, karena ini akan dihalang-halangi oleh mafia impor Premium," ujar Tulus dalam diskusi virtual Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) (30/12/2021).

"Mereka tidak akan rela bila Premium dihapuskan begitu saja, karena akan merugikan kepentingan ekonomi dari mafia impor ini, kecuali pemerintah memiliki nyali," sambungnya.

Kendati demikian Tulus mengungkapkan meski wacana penghapusan Premium terjadi, tidak akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.

Baca Juga: Langsung Dari Pertamina Nih, Tidak Ada Kebijakan Menghapus Pertalite

Pasalnya, Tulus menilai masyarakat yang membeli BBM jenis Premium sampai saat ini sudah semakin kecil.

"Daya beli saya kira penghapusan Premium di 2022 itu tidak akan mengganggu inflasi yang signifikan, karena jumlahnya sudah kecil dipasaran per November secara nasional tinggal 0,9 persen dari total BBM yang beredar," ucap Tulus.

Sekadar informasi, pemerintah mendorong penggunaan BBM RON 90 sebagai upaya memperbaiki kondisi lingkungan.

"Kita memasuki masa transisi di mana Premium (RON 88) akan digantikan dengan Pertalite (RON 90), sebelum akhirnya kita akan menggunakan BBM yang ramah lingkungan," ujar Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas, Soerjaningsih yang dikutip dalam situs Ditjen Migas Kementerian ESDM.

Soerja pun mengungkapkan pemerintah tengah menyusun roadmap BBM ke arah ramah lingkungan.

"Dengan roadmap ini, ada tata waktu di mana nantinya kita akan menggunakan BBM ramah lingkungan. Ada masa di mana Pertalite harus dry, harus shifting dari Pertalite ke Pertamax," tuturnya.