Di PO bus tempat ia bekerja, Liena dipercayakan membawa bus dengan sasis premium.
Rutenya enggak menetap, sesekali dia dipindahkan untuk mengisi rute tertentu.
Namun pastinya dia membawa bus dari Wonogori, menuju Jakarta, Tangerang atau Bogor dengan sistem putar balik.
Misalnya, Liena berangkat dari Wonogiri pagi dan akan sampai di Jakarta sore hari.
Sesampai di Jakarta, ia langsung kembali menuju Wonogiri di hari yang sama.
Dalam sekali perjalanan, armada bus terdiri dari dua orang sopir dan satu orang kernet.
Karenanya ketika sedang tak bertugas menyetir atau saat armada bus telah tiba di tujuan, sambil menunggu jam pemberangkatan, Liena Ozora menyempatkan diri tidur di kandang macan.
Kandang macan adalah sebutan tempat istirahat sopir yang berada di bagian belakang kursi penumpang deretan belakang.
Di kandang macan tersebut, Liena beristirahat sejenak sambil menunggu dirinya berada di balik kemudi.
"Bobonya di kandang macan, tidur di belakang. Tapi kadang di kursi penumpang (kalau lagi tak beroperasi)," kata dia.
Alasan terkuat Liena berprofesi sebagai sopir bus AKAP karena sebagai orangtua tunggal, dia harus membiayai ketiga anaknya.
"Aku punya anak 3. Yang pertama umur 12 tahun, yang kedua 10 tahun dan yang terakhir hampir 2 tahun. Anaknya cowok dua dan cewek satu," kata Liena.
Baca Juga: Bripda Mutiara, Polwan Cantik Pawang Moge Polda Metro Jaya, Cerita Sering Jatuh