Begini Efeknya Bila Minyak Rem Tidak Diganti Baru Secara Berkala

Andhika Arthawijaya - Senin, 31 Januari 2022 | 08:00 WIB

Ilustrasi mengisi minyak rem mobil (Andhika Arthawijaya - )

Otomotifnet.com – Masih banyak pemilik yang belum paham kalau minyak rem wajib dikuras dan diganti secara periodik.

Penggantian minyak rem ini umumnya dilakukan setiap jarak tempuh 40.000 kilometer, atau 2 tahun sekali.

Kenapa mesin diganti secara rutin? “Resiko yang akan terjadi tidak rutin melakukan penggantian minyak rem, maka uap air akan ada di dalam minyak rem,” wanti Sumarno, punggawa Masmun Sukses Motor yang bermarkas di Solo, Jawa Tengah.

Perlu diketahui, minyak rem ini punya sifat menyerap air yang ada di udara loh.

Baca Juga: Hyundai Palisade Kena Recall Gara-gara Rem, Ini Sumber Masalahnya

Istimewa/Masmun Sukses Motor
Ilustrasi rem belakang mobil model teromol

Jadi bila kandungan air mulai banyak pada minyak rem, “Akan mengoksidasi komponen rem, seperti master rem atau wheel cylinder pada rem belakang model teromol,” tambah pria yang pernah jadi trainer mekanik di salah satu pabrikan Jepang ini.

Sebagai bukti, Sumarno memperlihatkan komponen wheel cylinder Suzuki Ertiga custumernya yang mengalami korosi.

“Iya Mas ada bagian yang keropos. Jadinya saat direm, ada kebocoran seal, dan minyak rem rembes pada bagian yang keropos itu,” tunjuknya.

Istimewa/Masmun Sukses Motor
Penampakan wheel cylinder rem belakang Ertiga yang mengalami korosi akibat minyak rem tidak rutin diganti