Tantri mengatakan dua rumah tersebut satu miliknya dan satu milik kakak sepupu.
Rumah tersebut berdiri berdampingan.
"Itu kan dulu satu sertifikat tanah. Terus dibeli sama keponakanku kan masih atas nama almarhum bapak saya. Jadi kuasanya ke anaknya," ungkap dia.
Pegawai Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu memilih beli rumah baru lagi.
Meski pengakuan Tantri, banyak sales yang menawarinya mobil.
"Banyak yang nawarin mobil. Dipikir-pikir dululah yang lebih penting masih banyak," ucapnya.
"Karena yang kena rumah jadi gantinya buat beli rumah. Alhamdulillah, sudah dapat rumah baru," terang Tantri.
Sementara Kasi Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono mengatakan ada 45 bidang tanah warga tiga desa yang hari ini dicairkan.
Ketiga desa tersebut yakni Senden ada empat bidang tanah, Pepe ada 23 bidang tanah dan Manjungan 18 bidang tanah.
"Nilai total yang dicairkan hari ini kurang lebih Rp 45 miliar," kata Sulis.
"Untuk yang lainnya masih menunggu persetujuan dari LMAN," terang Sulis.
Sampai hari ini, kata Sulis, BPN Klaten sudah mencairkan dana pengadaan tanah proyek tol Solo-Jogja sebesar Rp 1,4 triliun.
Jumlah tersebut tersebar di lima kecamatan, yakni Polanharjo, Karanganom, Ceper, Ngawen dan Delanggu.
"Lima kecamatan ini ada 1.645 bidang tanah yang sudah dibebaskan," tandas Sulis.
Baca Juga: Miliarder Klaten Imbas Tol Solo-Jogja Diserbu Sales, Pesan 20 Unit Rush dan Kijang Innova