Otomotifnet.com – Banyak kasus mobil bertransmisi manual, pelat atau kampas koplingnya cepat habis 2 atau 3 tahun pakai.
Padahal usia pakai kampas kopling bisa awet lebih dari itu, atau di atas 100 ribu kilometer (sekitar 5 tahun ke atas).
Itu dengan catatan, prilaku berkendaranya normal, tidak sering kebut-kebutan, dan yang terpenting adalah cara mengoperasikan koplingnya.
Bahkan penyetelan jarak main tuas kopling pun dapat mempengaruhi umur pakai kampas kopling.
Baca Juga: Banyak yang Enggak Tahu, Seperti Ini Gejala Pelat Kopling Mobil Gosong
“Umumnya setelan jarak main pedal kopling yang terlalu tinggi dapat membuat kopling cepat termakan,” bilang Sumarno, punggawa bengkel Masmun Sukses Motor yang bermarkas di Solo, Jawa Tengah.
Maksud terlalu tinggi di sini kata pria yang pernah jadi trainer mekanik di pabrikan Suzuki ini adalah, setelan pedal koplingnya tanpa free play atau jarak bebas.
Sebab dengan setelan pedal kopling tanpa free play, akan cenderung membuat kopling slip saat mesin digas hingga rpm tinggi.
Apalagi bila driver punya kebiasaan menyandarkan kaki kiri di pedal kopling, sehingga sering tak sengaja pedal kopling tertekan.
Tentunya hal tersebut dapat memicu kopling mengalami slip, yang bila berlangsung terus menerus, akan membuat komponen kopling (kampas kopling dan dekrup) jadi cepat termakan.
“Idealnya setelan pedal kopling harus ada free play atau jarak bebesnya, yaitu antara 1 – 3 cm,” jelasnya.
O iya, untuk penyetelan tinggi dan jarak main pedal kopling ini terdapat di dekat poros pedal (lihat gambar).
“Saya lebih suka yang free play-nya banyak, jadi injek pedalnya gak terlalu dalam,” aku Sumarno.
Kuncinya sebenarnya yang penting proses masuk giginya mudah, artinya kopling bekerja normal.
“Jadi, waktu diinjak full (untuk ganti gigi) kemudian dilepas gak terlalu tinggi, mobil sudah bisa jalan dengan baik. Ini membuat kopling jadi lebih awet,” yakinnya.