Biar Jos, Motor Kompresi Tinggi Mau Minum Pertalite, Pengapian Wajib Kena Ubahan

Mohammad Nurul Hidayah,Ferdian - Jumat, 1 April 2022 | 20:25 WIB

Ilustrasi isi bensin Pertalite (Mohammad Nurul Hidayah,Ferdian - )

Otomotifnet.com - Bagi motor dengan kompresi mesin tinggi mau menenggak Pertalite (RON 90), tentu butuh penyesuaian.

Penyesuaian ini dilakukan supaya proses pembakaran yang terjadi di dalam mesin bisa optimal dan tidak memunculkan efek negatif.

Ahli Konversi Energi, Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidjajanto pernah memberikan penjelasan.

Menurut pak Yus sapaan akrabnya, penyesuaian saat menggunakan bensin menjadi lebih tinggi atau rendah dari rekomendasi pabrikan dilakukan pada timing pengapian dan kompresi mesin

"Timing pengapian pada CDI atau ECU itu harus disesuaikan lagi, kalau tidak bahan bakar tidak terbakar optimal," sambungnya.

Penggunaan Pertalite di mesin motor yang rasio kompresi mesinnya tinggi bisa sebabkan pembakaran terlalu dini.

Efeknya bisa muncul gejala knocking atau mengelitik di mesin dan tentu tenaga yang dihasilkan jadi kurang maksimal.

Makanya, agar proses pembakaran tak terjadi terlalu dini, timing pengapian bisa dibuat lebih terlambat dari awalnya.

Selain itu pak Yus juga menyarankan untuk lakukan penyesuaian pada kompresi mesin.

"Kalau saran saya untuk pengguna motor ingin bisa minum bensin oktan lebih tinggi atau lebih rendah bisa sesuaikan kompresi mesinnya," ungkapnya.

Jika ingin pakai bensin Pertalite di motor yang rasio kompresi mesinnya tinggi, kalian bisa menurunkan angka rasio kompresi mesinnya.

Paling mudah, penurunan rasio kompresi mesin bisa dilakukan dengan menambahkan paking di head silinder motor.

Ukur juga rasio kompresi mesin setelah ditambah paking baru, pastikan angka rasio kompresi mesinnya bisa di antara 9-10:1 yang cocok untuk bahan bakar jenis Pertalite (RON 90).

Baca Juga: Campur Pertalite dan Alkohol Diklaim Dongkrak Performa Mesin, Apa Kata Pertamina?