Sejarah Pembangunan Tol Pertama di Indonesia, Sempat Ditolak, Tarif Cuma Rp 13 Per KM

Irsyaad W,Naufal Shafly - Selasa, 26 April 2022 | 18:10 WIB

Pintu tol Jagorawi sebelum diresmikan (Irsyaad W,Naufal Shafly - )

Usulan Sudiro untuk membangun jalan tol akhirnya dipertimbangkan.

Menindaklanjuti usulan ini, Menteri Pekerjaan Umum, Sutami saat itu mengajukan pembangunan Djakarta By Pass dari Cililitan-Ciawi sepanjang 50 kilometer ke Presiden Soeharto.

Kompas
Jalan tol pertama di Indonesia, tol Jagorawi di awal pembuatannya menelan biaya Rp 400 ribu/kilomete

Selang tiga tahun, tepatnya 1973, usulan ini diterima dan pemerintah memulai membangun proyek jalan tol pertama yang menghubungkan Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi).

Proyek ini menghabiskan dana sekitar Rp 16 miliar.

Harian Kompas, 28 September 1973, memberitakan Tol Jagorawi memiliki panjang 52 kilometer dengan enam lajur dan selesai pada 1978.

Jalan ini menghubungkan antara Jakarta, Cibubur, Citeureup, Bogor serta Ciawi.

Pada awal pembangunannya, kendaraan yang melintasi Jagorawi masih gratis (masa uji coba).

Selanjutnya, Presiden Soeharto meresmikan jalan tol Jagorawi pada 1978.

Untuk pengelolaannya diberikan kepada PT Jasa Marga.

Setelah diresmikan, tarif jalan tol mulai berlaku.

Tarifnya, Rp 13/km untuk mobil sedan dan sejenisnya.

Sementara truk dan sejenisnya Jasa Marga menerapkan tarif Rp 20/km.

Hasil yang didapatkan dari retribusi ini digunakan untuk biaya perawatan jalan tol.

Jasa Marga
Banyak pengguna jalan yang kecele, mengakses Jalan Tol Serpong-Cinere Ruas Serpong-Pamulang, dengan harapan dapat melanjutkan perjalanan menuju Jalan Tol Jagorawi via Jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago)

Setelah proyek tol Jagorawi, pemerintah melanjutkan pembangunan tol lainnya, yaitu Jakarta-Merak pada 1984.

Jalan tol ini menghubungkan Jakarta-Merak dengan panjang sekitar 120 kilometer.

Jadi jalan tol pertama di Indonesia ada Jagorawi.

Baca Juga: Ruas Tol Pertama Aceh Segera Beroperasi, Total 14 Kilometer, Kini Sedang Tahap Pengecekan