Sementara pelaku MA dalam pengakuanya mengaku khilaf.
"Ya saya khilaf. Iya. Satu kali pegang pundaknya, sama sininya (dekat pinggang). (Motif) ya saya khilaf. Enggak tahu saya (kalau masih pelajar)," ujarnya di Mapolsek Asemrowo, (18/5/22).
MA mengaku, berawal Carry yang dibawanya diberhentikan oleh kedua korban insial DI dan DN di dekat area sekolah tersebut.
Seraya mencari penumpang. Sejak awal MA berdalih, dirinya memang berniat mengambil beberapa perkakas mesin jahit di Surabaya.
"Dia gak ngomong kalau turun di mana. Niat saya kan mau ke Surabaya. Setelah penumpang saya turun di Tambak Wedi, dia langsung ngomong kalau orang Petemon katanya," terang MA.
"Kalau petemon ya nanti saja. Karena saya masih mau ambil penumpang, gitu kata saya," terangnya.
MA tak menampik jika kedua korban beberapa kali memintanya berhenti di suatu daerah di Bangkalan.
Namun, MA secara tegas menolak dengan dalih di lokasi tempat korban meminta untuk diturunkan, terbilang jarang ada mobil angkutan yang melintas.
"Dia minta turun di pasar loak, karena malam gak ada mobil. Ya enggak saya turunin. Dia mau ke Madura," dalihnya.
Bahkan saat kedua orang penumpangnya itu nekat keluar meloncat dari atas mobil dengan membuka paksa pintu sisi kiri mobil, MA mengaku menyadarinya.
"(Korban loncat saat pelan) iya saat kalem. Enggak (menarik tubuh korban)," ujarnya.
Saat disinggung mengenai alasannya memegang beberapa bagian tubuh korban selama perjalanan, raut wajah MA langsung tertunduk.
Seraya mengakui perbuatannya itu dilatarbelakangi kekhilafan.
"Ya saya khilaf," ungkapnya seraya dengan nada suara merendah.
Sekitar pukul 18:30 WIB. MA diserahkan oleh penyidik Unit Reskrim Polsek Asemrowo ke pihak anggota Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, untuk dilakukan mekanisme penyidikan lebih lanjut.
Termasuk, dua orang korban, DI dan DN juga dibawa ke Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya untuk diberikan penanganan psikologis.
Pasalnya, kedua korban tampak syok akibat mengalami insiden pelecehan seksual tersebut.
Kedua korban terus menutupi kedua wajah seraya sesenggukan menangis.
"Keduanya sempat mau dibawa menggunakan mobil yang dikendarai pelaku tadi. Tapi nangis karena masih trauma. Akhirnya kami bawa menggunakan mobil lain," tandas.
Baca Juga: Misteri Mobil Putih Penculik Anak Jaksa, Ancaman Bertubi-tubi
Sumber: https://surabaya.tribunnews.com/2022/05/18/kurang-dari-1-jam-penculik-2-siswi-sma-bangkalan-berhasil-diringkus-tim-anti-bandit-polsek-asemrowo?page=all dan https://jatim.tribunnews.com/2022/05/18/sopir-angkot-penculik-dua-siswi-sma-bangkalan-berdalih-khilaf-tidak-tahu-saya?page=all