Otomotifnet.com - Berakhirnya PPnBM DTP di bulan April 2022 memberi dampak terhadap pasar otomotif Indonesia.
Tercatat hingga April 2022, pasar otomotif nasional catatkan raihan penjualan ritel sekitar 320 ribu unit, atau naik 24% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 lalu sekitar 257 ribu unit.
Sedangkan secara bulanan, pasar otomotif sedikit mengalami koreksi pada April 2022 menjadi sekitar 81 ribu unit, atau turun sekitar 9% dibandingkan bulan Maret 2022 sekitar 89 ribu unit.
Sebagai informasi saat ini secara makro ekonomi terdapat 4 hal isu terkini yang juga dapat berdampak kepada harga sebuah produk, termasuk kendaraan.
Adapun isu tersebut seperti kebijakan kenaikan suku bunga oleh The Fed sebesar +50 bps yang menyebabkan keluarnya arus modal dan depresiasi mata uang, Isu Geopolitik yaitu perang Rusia–Ukraina yang menghambat pertumbuhan ekonomi global.
Kenaikan harga bahan baku & komoditas yang berdampak pada kenaikan biaya di berbagai aspek, serta negara China melakukan Lockdown yang berdampak pada perlambatan perkonomiannya, menurunnya penjualan retail dan ekspor-impor, naiknya tingkat pengangguran, serta kelangkaan chip yang kemungkinan masih akan terjadi pada tahun ini.
Di tengah kondisi dari isu di atas, Daihatsu masih tetap berproduksi dengan normal dengan 2 shift, dan belum menaikkan harga.
“Performa Daihatsu tetap baik dikarenakan selalu bisa melaksakan efisiensi di segala bidang, jadi harga mobil Daihatsu tetap stabil atau tidak mengalami kenaikkan untuk bulan ini”, beber, Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO).
Buktinya pada sisi penjualan brand, Daihatsu tetap mempertahankan posisi nomor 2 penjualan otomotif nasional dengan raihan penjualan ritel hingga April 2022 sebanyak lebih dari 62 ribu unit, atau naik 41,8% VS YTD April 2021.