Otomotifnet.com - Daihatsu gran Max lahir sebagai kendaraan pekerja keras, andalan operasional perusahaan.
Namun beberapa tahun belakangan, mobil ini jadi incaran sebagai bahan modifikasi.
Seperti Daihatsu Gran Max milik dokter Didik, dari Karawaci, Tangerang, Banten.
Ada dua unit yang digarap dokter Didik.
Pertama, Daihatsu Gran Max AT 2008.
Ya, enggak salah tulis, mobil ini sudah dibekali transmisi otomatik dari pabriknya.
Enggak heran, kelangkaan ini membuat dokter Didik kepincut untuk memilikinya meski jarak tempuhnya sudah gondrong, lebih dari 200 ribu kilometer.
Ditambah, kondisinya enggak mulus, banyak part bodi yang sudah buluk.
Cat baret, bodi penyok di beberapa bagian, doortrim dan plafon kusam.
Toh, semangat untuk menebus Daihatsu Gran Max ini enggak surut.
Mobil tetap dibeli dan didandani. Seluruh bagian bodi dicopot sebelum dikirim ke bengkel cat.
Sementara komponen kaki-kaki juga ikut diremajakan.
Daihatsu Gran Max buluk ini pun tampil rapi luar dan dalam. Cat mulus laksana baru, kabin bersih dan harum sebagai penanda, mobil ini dibangun serius.
Sementara satu lagi, Daihatsu 1.3 yang diubah jadi mobil khusus bakti sosial.
Bodi minus pintu samping belakang, juga minus pintu bagasi.
Bahkan sebagian bodi belakang dipotong agar memudahkan akses keluar masuk barang saat acara bakti sosial.
Seperti apa sosok Daihatsu Gran Max milik dokter Didik ini?
Saksikan videonya berikut ini.