Otomotifnet.com - Proyek jalan tol di Sumatera terancam ngaret.
Karena pemerintah kekurangan dana mencapai Rp 465 triliun!
Hal ini disampaikan Drama Budhy, Asisten III Pemprov Sumatera Selatan.
"Kurang lebih dibutuhkan Rp 560 triliun, sedangkan dana yang tersedia per Januari 2022 baru Rp 95 triliun," kata Drama Budhy, (3/6/22).
Untuk itu dilakukan perubahan tahapan untuk Tol Sumatera ini, akan dibagi jadi tahap 1 sampai 4.
Untuk Lubuklinggau-Curup-Bengkulu yang tadinya diharapkan bisa selesai tahap dua tapi kini masih dalam usulan dan akan dirapatkan lagi, tergantung pendanaannya.
"Untuk Tol Prabumulih-Muara Enim, Muara Enim-Lahat, Lahat-Lubuklinggau karena sudah berjalan dan itu masuk tahap keempat maka diharapkan akan diusulkan ke tahap II atau III," katanya
Menurut Budhy, karena masih dalam konsultasi publik maka diajukan dulu.
Sebab permasalahannya pada pendanaan yang kurang.
"Istilahnya terjadi funding gap yang cukup banyak," ucapnya.
Sebelumnya, awal April 2022, Kepala Dinas PUPR Kota Lubuklinggau, Achmat Asril Asri mengatakan pembangunan tol Lubuklinggau Bengkulu ditunda sementara.
Penundaan pembangunan ini karena belum tersedianya anggaran dari pemerintah pusat.
"Kami sudah dapat surat dari kementerian, penundaannya karena anggaran pembebasan lahannya belum ada," kata Asril, (7/4/22) lalu.
Bahkan ada rumor jika pembangunan tol Lubuklinggau-Bengkulu baru akan dilakukan pembebasan lahan tahun 2025 mendatang.
"Kemungkinan tahun 2025 mendatang baru akan dilakukan pembebasan lahan, tapi masalah kebenarannya silahkan di konfirmasi ke yang berhak, kita sifatnya hanya menunggu informasi," ungkapnya.
Asril mengatakan untuk seluruh dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk pengerjaan semuanya sudah disiapkan.
Hanya saja pengerjaannya tergantung anggaran dari pemerintah pusat.
"Kendalanya itu tadi (anggaran pusat) kalau di kita tidak ada kendala, penetapan lokasi sudah, bahkan gubernur langsung menyerahkannya, termasuk dokumen pembebasan lahan juga sudah," ujarnya.
Sebelumnya, Asril menyampaikan pemerintah pusat mengatakan ke pemerintah daerah untuk menunggu anggaran pembebasan lahan, apabila anggaranya ada langsung dikerjakan.
Sebab bila anggarannya tersedia tidak membutuhkan waktu lama untuk pengerjaannya, mengingat sistem pengerjaannya akan dilakukan sistem estafet.
"Jadi rencana kemarin berapa lahan dibebaskan langsung dikerjakan, tidak menunggu lahan selesai baru dikerjakan, bukan seperti itu tapi mana selesai langsung," ujarnya.
Pemkot Lubuklinggau sifatnya hanya membantu melakukan proses koordinasi dengan liding sektor yang berkaitan dengan pihak yang terlibat dalam pengerjaan tol tersebut.
"Kita hanya berkoordinasi dengan pihak terkait pembebasan lahan, setelah siap baru kita bergerak, intinya kita menunggu arahan pemerintah pusat," ujarnya.
Baca Juga: Merasakan Langsung Jalan Tol Sumatera, Mulus Tapi Ada Beberapa Catatan