Transmisi Mobil Matik Masuk D Saat Berhenti, Yang Dikhawatirkan Bukan Bikin Transmisi Jebol, Tapi Ini!

Andhika Arthawijaya - Jumat, 22 Juli 2022 | 23:40 WIB

Ilustrasi tuas transmisi matik diposisikan masuk gigi saat berhenti (Andhika Arthawijaya - )

Otomotifnet.com – Masih banyak anggapan jika mobil matik sering posisikan transmisi di D saat berhenti, akan membuat transmisinya cepat jebol.

“Sebenarnya saat berhenti posisi transmisi di D itu tidak akan membuat transmisi cepat jebol,” bilang Aji Prima Barus Nurcahya, Technical Service Division Service Training Department PT Astra Daihatsu Motor (ADM) beberapa waktu lalu.

Sebab, lanjut Aji, ketika berhenti otomatis putaran mesin akan berkurang, sehingga turbine runner pada transmisi otomatis tidak akan berputar kencang.

Selain itu kata Aji, pada transmisi otomatis juga ada sistem yang membuat transmisi otomatis tetap aman ketika masuk gigi, karena tetap terlumasi.

Baca Juga: Ganti Oli Transmisi Matik Boleh Ditap Manual Atau Harus Pakai Alat Flushing?

Dok. OTOMOTIF
Ilustrasi konstruksi transmisi otomatis torque converter

“Dalam segi panas juga itu juga aman, karena sistem transmisi sudah dilengkapi dengan cooler.

Cooler ini akan mengontrol suhu dari minyak pelumas transmisi supaya tetap pada suhu kerjanya,” terangnya.

Nah, yang dikhawatirkan dari memposisikan transmisi matik di D saat berhenti, adalah ketika injakan rem mengendur atau tak sengaja kaki menginjak gas, maka otomatis mobil akan melaju.

Jadi sebenarnya tidak dianjurkan memasukkan transmisi di D itu lebih ke arah safety, bukan karena takut transmisinya cepat jebol.