Seorang warga bernama Aris mengatakan, keponakannya menjadi korban tragedi odong-odong tertabrak kereta api itu.
Saat ini keponakan Aris dirawat di RS Hermina Ciruas. Menurut keterangan dari keponakannya, saat kejadian, odong-odong melaju dari Cilebu menuju Walantaka.
"Ada dua odong-odong, yang satu udah duluan, satu lagi yang ditumpangi ponakan saya mengejar," ujarnya.
"Odong-odong ngebut dan sopir enggak mau berhenti, udah diimbau oleh penumpang, tapi terus jalan aja," jelasnya.
Sementara itu Ketua RT setempat, Mansur menyebut odong-odong tersebut sudah beroperasi sejak 3 bulan terakhir.
Penumpang odong-odong biasanya jalan-jalan keliling kampung dengan tarif per orang antara Rp 2.000 hingga Rp 3.000.
Baca Juga: Tragedi Pilu Naik Odong-odong, 9 Nyawa Tercabut Kereta Api, Konvoi Jadi Petaka