“Kriteria kita saat ini masih cc. Jadi masih berdasar cc aja, bukan merek mobil,” kata Saleh saat dihubungi (4/8/2022).
Saleh menegaskan, LCGC boleh saja menggunakan Pertalite selama kubikan mesinnya di bawah 2.000 cc.
Namun, ia tetap mengimbau agar LCGC menggunakan BBM dengan RON yang lebih tinggi.
“Ya begitu kriterianya saat ini ya,” jelasnya singkat.
Selain kriteria berdasarkan cc mobil, nantinya pembatasan pembeli BBM jenis Pertalite juga akan menyasar kepada masyarakat yang memiliki kendaraan lebih dari satu.
“Nah, itu juga masuk dalam kajian kita,” tambah Saleh.
Dihubungi terpisah, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, aturan apakah LCGC dengan kriteria kubikan mesin di bawah 2.000 cc bisa membeli Pertalite atau tidak akan diputuskan setelah Revisi Perpres 191 Tahun 2014 terbit.
Sementara itu, jika saat pendaftaran MyPertamina ada kendaraan LCGC yang tidak lolos mendapatkan QR Code, hal ini bisa saja diakibatkan karena kesalahan data yang diinput oleh pendaftar.
“Kami saat ini hanya mencocokkan data yang diinput oleh pendaftar. (Kendaraan LCGC dengan kubikan mesin di bawah 2.000 cc bisa membeli Pertalite) belum ditentukan saat ini, kan masih menunggu Revisi Perpres 191 Tahun 2014,” ungkap Irto.
Sebagai informasi, sampai dengan akhir pekan lalu, PT Pertamina Patra Niaga mencatat sudah 400.000 kendaraan yang terdaftar di MyPertamina.
Pertamina telah melakukan uji coba pendaftaran kendaraan roda empat yang berhak membeli BBM Subsidi sejak 1 Juli 2022.
Baca Juga: Pemilik Mobil Siap-siap, Revisi Aturan Pembatasan Beli Pertalite Sudah Finalisasi