Otomotifnet.com - Wacana terkait penyesuaian Pertalite sedang digarap minggu-minggu ini.
Meski harga Pertalite naik, Pertamina tetap akan memakai aplikasi My Pertamina untuk implementasi penggunaan BBM bersubsidi.
Manajemen PT Pertamina (Persero) menegaskan, apabila harga BBM subsidi naik, kebijakan pembelian BBM dengan aplikasi My Pertamina akan tetap dijalankan.
Karena Pertalite masih termasuk dalam golongan BBM subsidi, dan penyalurannya harus dibatasi.
Terkait dengan data kendaraan yang berhak, kabarnya mobil dengan kapasitas 1.500 cc ke bawah saja yang bisa menggunakan BBM bersubsidi ini alias boleh minum Pertalite.
Untuk itu, Pertamina melakukan kolaborasi dengan pihak Korlantas Polri dalam hal pendataan kendaraan yang boleh dan tidak mengkonsumsi Pertalite.
Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Pol Yusri Yunus mengakui pihaknya memang bekerja sama dengan Pertamina soal data kendaraan.
"Betul, saat ini kami di Bali melakukan rakor soal data kendaraan untuk My Pertamina," ungkap Brigjen Yusri Yunus.
Pihaknya mengatakan, Polri punya data yang lengkap mengenai profil sebuah kendaraan.
"Kepemilikan berdasarkan STNK, nomor kendaraan, termasuk kapasitas kendaraan. jadi data ini akan kami sinkronkan di aplikasi itu," jelas Brigjen Yusri Yunus.
Dengan adanya data kepemilikan ini, Brigjen Yusri Yunus berharap jika penerapan pembatasan kendaraan yang menggunakan BBM bersubsidi berlaku, My Pertamina bisa langsung digunakan.
"Tentu saja misalnya, jika aturan dari pemerintah membatasi kendaraan di atas 1.500 cc tidak boleh pakai Pertalite, secara otomatis data di My Pertamina akan menolak untuk digunakan membeli BBM bersubsidi itu," tutupnya.
Baca Juga: Tunggu Dulu! Sosok Ini Sarankan Pembelian Pertalite Lewat MyPertamina Ditunda