Tantang Ninja 250 dan CBR250RR, Ini Kelebihan dan Kekurangan CFMoto 250SR

Antonius Yuliyanto,Rangga Kosala - Jumat, 18 November 2022 | 22:00 WIB

Test ride CFMoto 250SR, sport full fairing 250 cc pesaing Ninja 250SL dan Gixxer SF 250 (Antonius Yuliyanto,Rangga Kosala - )

Otomotifnet.com - Ketika diluncurkan di Jakarta Fair Kemayoran 2022, CFMoto 250SR berhasil menjadi pusat perhatian di booth PT MForce Indonesia, sebagai APM yang menaungi brand asal Cina itu.

Besutan bermesin 250 cc single cylinder ini dibanderol seharga Rp 63,5 juta on the road Jakarta.

Artinya secara harga setara dengan Honda CBR250RR dan Kawasaki Ninja 250 varian terendah.

Menilik dari spek yang diusung, 250SR masuk ke kelas yang sama dengan Kawasaki Ninja 250SL, Suzuki Gixxer SF 250 dan KTM RC 250.

Pasar yang terbilang niche, karena rata-rata penggemar sport 250 cc lebih memilih besutan 2 silinder atau lebih.

Dengan harga yang cukup tinggi, apa saja keistimewaan motor yang masuk secara CBU dari negeri Panda ini? Yuk simak ulasan berikut! Tim OTOMOTIF

 

Rangga/otomotifnet.com
CFMoto 250SR, punya tampilan yang sangat sporty, apalagi berlivery tim CFMoto Racing PruestelGP di Moto3

Desain

CFMoto membuat 250SR berdasarkan hasil riset bareng dengan KTM.

Tak pelak membuat beberapa bagian, seperti mesin dan sasis maupun kaki-kaki memiliki kesamaan dengan motor asal Austria tersebut.

Meski begitu pada bodi bentuknya sama sekali berbeda.

Desainnya terbilang sporty, sesuai dengan singkatan namanya ‘SR’ Sport Racing.

Meski tidak didominasi oleh garis-garis tajam di bagian depan. Dilihat dari depan akan terpampang lampu utama LED menyipit yang diapit oleh DRL di kedua sisinya.

Rangga/otomotifnet.com
Headlamp sipit nan terang lengkap dengan DRL mendominasi muka CFMoto 250SR

Di samping, fairing model berlapis menutupi sebagian besar mesin dan sasis, tampilannya jadi terlihat full layaknya motor balap.

Sementara bodi di buritan bentuknya makin mengecil dan lancip.

Overall desainnya terlihat dinamis dan seolah siap diajak berlari kencang.

Apalagi unit tes yang kami dapat sudah mengusung livery Moto3 seperti besutan Carlos Tatay dan Xavier Artigas dari tim CFMoto Racing PruestelGP di musim 2022.

Selain warna ini, masih ada lagi kelir hitam Nebula Black sebagai standar.

Rangga/otomotifnet.com
CFMoto 250SR dibekali stoplamp LED vertikal dengan pola unik


Fitur & Teknologi

CFMoto membekali 250SR dengan beberapa fitur menarik. Yang paling ketara yaitu layar TFT full color besar sebagai panel instrumen.

Isinya cukup lengkap ada spidometer, takometer, fuelmeter, indikator suhu mesin, MIL, jam, trip 1 & 2, avg. fuel cons, indikator netral dan lampu-lampu.

Serunya, motor satu silinder ini telah dibekali dengan riding mode, ECO dan SPORT yang dapat diganti pakai tombol di setang kiri.

Ketika memilih salah satu mode, tampilan spidometer pun akan berganti.

Di mode ECO, takometer berupa model bar vertikal di sisi kiri dan spidometer mendominasi di bagian tengah dengan warna background cenderung biru.

Rangga/otomotifnet.com
Seperti ini tampilan panel instrumen CFMoto 250SR dalam mode ECO

Sedang mode SPORT, takometer melingkar besar ada di tengah panel instrumen, berikut spidometer di tengahnya. Warna dasar pun berubah jadi merah.

Nah satu lagi yang cukup unik, informasi tambahan semacam trip 1 & 2 atau konsumsi bensin rata-rata ini hanya ada dua pilihan yang ditampilkan saat berkendara.

Pilihan informasi yang tampil dapat dilihat di dalam menu. Nanti pengendara tinggal pilih info mana yang mau ditampilkan di layar utama.

CFMoto pun membekali 250SR dengan lampu LED di semua sisi. Headlamp, DRL (Daytime Running Light), sein dan stoplamp.

Pancaran sinar lampu utama sangat terang, bikin berkendara di malam hari jadi lebih percaya diri.

Rangga/otomotifnet.com
Ini tampilan panel instrumen CFMoto 250SR di mode SPORT, keren!

Pun sama halnya dengan DRL, pancaran sinarnya sangat terang untuk hitungan lampu DRL.

Bentuknya juga unik, saat menyala kalau dilihat dari depan mirip dengan tanduk kerbau.

Kopling sudah dilengkapi dengan fitur slipper clutch, membuat proses downshift terasa halus. Handel kopling yang masih pakai kabel ini juga ringan ketika ditarik.

Dari sisi pengereman, 250SR dibekali rem depan single disc 292 mm dengan kaliper radial 4 piston.

Sedang belakang single disc 220 mm plus kaliper 1 piston. Tak luput ABS (Anti-lock Braking System) 2 channel sebagai standar.

Rangga/otomotifnet.com
Sakelar kiri CFMoto 250SR ramai dengan tombol lampu-lampu, berikut tombol MODE dan menu

Suspensi depan mengusung tipe upside down dengan diameter as 37 mm. Kemudian belakang pakai monoshock.

Untuk pelek, CFMoto membekali sepasang pelek 17 inci dengan model palang ‘Y’ miring.

Pelek depan memiliki lebar 3.00x17 inci sementara belakang 3.75x17 inci. Pelek tadi dibalut oleh karet bundar CST berukuran 110/70-17 dan 140/60-17.

Riding Position & Handling

CFMoto 250SR memiliki tinggi jok 780 mm, rider dengan postur 170 cm dan bobot 60 kg masih dapat menapakkan kedua kaki dengan baik. Setang model clip on posisinya mudah dijangkau.

Meski begitu walau penempatan setang di atas segitiga/triple clamp, tapi posisi setang mengarah ke bawah, sehingga tetap sejajar dengan segitiga.

Rangga/otomotifnet.com
Sakelar kanan CFMoto 250SR simpel, hanya tuas cut-off sekaligus start dan tombol lampu hazard

Membuat perjalanan dalam durasi lama akan berasa pegal di pergelangan tangan dan pinggang.

Posisi setang dan jok dipadukan dengan foostep yang cukup mundur membuat riding position terasa sporty alias badan jadi menunduk.

Walau pegal, badan jadi sigap kala harus melakukan manuver-manuver tajam, atau cornering di tikungan.

Mengendarai 250SR, handlingnya terasa ringan. Riding position tadi ditambah dengan bodi slim, bikin motor mudah ditekuk.

Baik itu saat melewati kemacetan di antara mobil-mobil, maupun ketika bertemu jalan berkelak-kelok. Menyenangkan!

Rangga/otomotifnet.com
CFMoto 250SR pakai setang clip on di atas segitiga, tapi sudutnya rendah

Motor nurut kemana setang diarahkan, meski bobot basah 165 kg terbilang berat untuk motor 250 cc 1 silinder.

Paduan suspensi depan upside down dan monosok di belakang meredam guncangan dengan baik. Jadi tidak ada gejala geal-geol ketika berbelok tajam.

Kalau dirasa masih keras, suspensi belakang dengan setelan preload dapat diseting lagi sesuai kebutuhan.

Namun, ada beberapa catatan dalam test ride ini, windshield terasa kurang tinggi jadi tidak bisa melindungi badan dengan sempurna.

Kemudian sepatbor belakang kecil sangat beresiko kena cipratan air dari roda belakang.

Rangga/otomotifnet.com
Mesin CFMoto 250SR 1 silinder 250 dan sasis teralis berbagi basis dengan grup KTM


Performa

Sebagai sumber tenaga, 250SR menggendong mesin 1 silinder 249 cc DOHC 4 katup berpendingin cairan.

Dengan ukuran bore x stroke 72 mm x 61,2 mm. Mengusung rasio kompresi 11,3:1 dan tentunya sudah electronic fuel injection.

Mesin ini menghasilkan tenaga maksimum sebesar 27,5 dk (20,5 kW) di putaran mesin 10.000 rpm dengan torsi 22 Nm di 7.500 rpm.

Tenaga tadi disalurkan oleh transmisi manual 6 speed via rantai ke roda belakang.

Untuk dipakai berkendara di perkotaan, putaran bawah terasa menyenangkan.

Tidak perlu bejek gas dalam-dalam untuk melaju kencang. Torsi yang kuat sejak putaran bawah cukup membantu kala berkendara di tengah kepadatan.

Rangga/otomotifnet.com
CFMoto 250SR pakai kaliper depan radial 4 piston menjepit cakram 292 mm

Putar gas lebih dalam dan mesin akan bertemu redline di 9.500 rpm seperti yang ditampilkan di panel instrumen.

Meski begitu berdasarkan tes kami masih bisa digas sampai 10.000 rpm, baru kena limiter.

Gigi 5 terasa nafasnya panjang sekali, sedangkan gigi 6 lebih ke overdrive karena ada penurunan putaran mesin yang cukup banyak.

Cruising jadi lebih santai karena mesin tidak menggerung tinggi.

Oiya, soal riding mode yang sebelumnya sempat kami mention, ada sedikit perbedaan di karakter mesinnya.

Di mode ECO, saat gaspol putaran mesin naiknya lebih linear dan terasa smooth.

Sedangkan pada mode SPORT, bukaan gas akan terasa lebih responsif, ditandai dengan RPM yang lebih cepat naik.

Berdasarkan pengetesan, top speed di spidometer mencapai 141 km/jam.

Sedangkan akselerasi dari diam ke 100 km/jam ditempuh dalam waktu 9,8 detik.

Untuk data lebih lengkap dapat Anda simak pada tabel hasil pengetesan.

Khas mesin 1 silinder besar, terasa getaran di putaran menengah ke atas.

Meski tidak separah mesin Royal Enfield lawas, tapi cukup untuk bikin pandangan di kaca spion jadi blur.

Soal panas mesin, ketika dipakai berkendara pangkal paha dan betis teras hangat tapi tidak sampai mengganggu. Selama riding indikator suhu paling tinggi ada di level ketiga.

Biasanya kipas akan langsung menyala untuk membantu menurunkan suhu.

Performa pengereman oke, kaliper depan 4 piston mengerjakan tugas dengan baik.

Meski begitu piston pada master rem axial sepertinya kurang besar untuk meladeni kaliper 4 piston radial tersebut, karena tekanan atau tarikan hal dem depan jadi terasa dalam.

Kinerja ABS dirasa cukup sensitif, terutama di rem belakang yang ditandai seringnya pedal rem belakang bergetar, menandakan ABS yang sedang bekerja.

Konsumsi Bensin

CFMoto membekali 250SR dengan tangki besin berkapasitas 12 liter.

Melalui rute kombinasi saat pengetesan, berupa kemacetan lalu lintas yang padat hingga jalan raya lengang yang bikin tangan gatal untuk selalu bejek gas dalam.

Akhirnya didapat konsumsi rata-rata sebesar 3,9 liter per 100 km atau 25,6 km untuk setiap bensin RON 92 yang kami berikan padanya.

Data Spesifikasi:
Tipe mesin : 4 langkah DOHC 4 katup per silinder berpendingin cairan
Susunan Silinder: 1 silinder
Diameter x langkah: 72 x 61,2 mm
Rasio kompresi: 11,3:1
Volume silinder: 249,2 cc
Daya maksimum: 27,5 dk (20,5 kW) @ 10.000 rpm
Torsi maksimum: 22 Nm @ 7.500 rpm
Sistem starter: Electric starter
Sistem pelumasan: Wet sump
Sistem bahan bakar: Electronic Fuel Injection
Tipe kopling: Slipper clutch, wet multi-plate
Tipe transmisi: Manual 6 speed
P x L x T: 2.010 x 750 x 1.080 mm
Jarak sumbu roda: 1.360 mm
Ground clearance: 135 mm
Tinggi jok: 780 mm
Bobot: 165 kg (curb)
Kapasitas tangki bensin: 12 liter
Tipe rangka: Tubular steel trellis frame
Suspensi depan: ø37 mm telescopic upside down, hydraulic damping type
Suspensi belakang: Mono suspension, centre aligned
Pelek depan: Aluminium alloy 3.00 x 17 inci
Pelek belakang: Aluminium alloy 3.75 x 17 inci
Ban depan: CST 110/70-17
Ban belakang: CST 140/60-17
Rem depan: Ø292 mm single disc, radial 4-piston calliper with Continental AG ABS
Rem belakang: Ø220 mm disc, 1-piston calliper with Continental AG ABS

Data tes
0-60 km/jam : 3,9 detik
0-80 km/jam : 6,2 detik
0-100 km/jam : 9,8 detik
0-100 m : 7 detik
0-201 m : 10,8 detik
0-402 m : 17,2 detik
Top speed spido: 141 km/jam
Top speed racelogic: 134 km/jam
Konsumsi bensin: 25,6 km/liter