Otomotifnet.com – Sering tinggalkan mobil kesayangan lama terparkir di garasi, bisa timbulkan masalah di kemudian hari.
Apalagi jika tangki bahan bakarnya dalam kondisi tinggal separuh atau lebih.
Pasalnya tangki bahan bakar yang tidak terisi penuh berpotensi menciptakan kondensasi air.
“Akan terbentuk uap air yang lama-kelamaan bisa membuat bagian dalam tangki berkarat,” beber Suwandi, Service Advisor bengkel resmi Suzuki Sejahtera Buana Trada (SBT) Pulogadung, Jakarta Timur.
Baca Juga: Isi Full Tank BBM RON 90 ke Hyundai Stargazer, Garansi Bakal Gugur?
Tak hanya resiko karat, uap air yang terbentuk di langit-langit tangki akan jatuh ke dalam bahan bakar dan mengendap di dasar tangki.
“Jika air sampai tersedot bersama bahan bakar ke ruang bakar, bisa bikin mesin mbrebet bahkan water hammer,” tukas Wandi, sapaan akrabnya.
Itu lah sebabnya sangat dianjurkan melakukan kuras tangki bahan bakar setiap periode tertentu.
Yakni setiap jarak tempuh 50.000 km atau 2 - 3 tahun sekali, atau maksimal per 100.000 km (5 tahun).
Apalagi bila tangki BBM sering diisi bahan bakar berkualitas rendah yang memiliki kandungan sulfur tinggi.
Karena lama-kelamaan akan terbentuk endapan lumpur di dasar tangki.
Kalau hanya kandungan air sih masih bisa diatasi dengan menuangkan cairan fuel water remover ke dalam tangki.
“Tujuannya untuk mengikat atau menyatukan molekul air dengan bahan bakarnya, sehingga bisa ikut terbakar bersama pembakaran,” terang Wandi.
Karena sifat air ini tidak bisa menyatu dengan bahan bakar minyak.
Jadi, untuk Anda sering meninggalkan mobil di garasi dalam waktu lama, ada baiknya isi dulu tangkinya sampai full ya.