Pantesan Pembalap Susah Dapat Motor MotoGP Buat Pribadi, Ada 3 Alasannya

Joni Lono Mulia,Ferdian - Senin, 28 November 2022 | 15:45 WIB

Fabio Quartararo (Joni Lono Mulia,Ferdian - )

Otomotifnet.com - Ada 3 penjelasan kenapa motor pabrikan sulit jadi hak milik pribadi pembalap MotoGP

Yang pertama, motor tersebut adalah mahakarya dari pabrikan motor.

Ini berarti motor tidak boleh dicuri pihak lain karena ada alasan tertentu atau ada rahasia perusahaan yang harus benar-benar dijaga.

Hal ini supaya motor MotoGP tidak dicontek oleh pabrikan motor MotoGP lain.

Pabrikan motor membuat motor MotoGP tentu disesuaikan dengan kehebatan teknologi yang dimiliki jadi barang tentu motor MotoGP yang prototipe akan menghabiskan dana tampil di MotoGP.

Ada pengecualian motor MotoGP bisa jadi milik pribadi pembalap dengan syarat hitam di atas putih.

Juga biasanya pembalap itu mempersembahkan gelar juara dunia MotoGP untuk pabrikan.

Sebut saja Fabio Quartararo yang mendapatkan hadiah motor MotoGP Yamaha YZR-M1 2021 yang mengantarkannya sebagai juara dunia.

Fabio Quartararo mendapatkan motor MotoGP Yamaha M1 secara pribadi saat ajang EICMA di Italia, November 2022.

Jadi kalau motor MotoGP tidak jadi hak milik maka bisa berakhir di museum pabrikan motor atau malah motor dihancurkan.

Mungkin ada pengecualian dengan motor MotoGP KTM Rc16 di 2019 yang menjual motor MotoGP dengan harga 288.000 Euro atau setara Rp 4.707.070.750

Hal itu lebih dikarena pihak KTM yang memang punya program eksklusif menjual motor MotoGP untuk pribadi tertentu.

Artinya KTM RC16 2019 dibuat sedemikian mirip dengan motor MotoGP KTM.

Jadi itu alasan kenapa motor MotoGP tidak dengan mudah jadi hak pribadi.

Pasalnya, kebijakan pabrikan motor yang tak ingin teknologi miliknya tersebar diketahui pabrikan lain dan tersebar sampai diaplikasi pabrikan lain untuk diaplikasikan di motor MotoGP-nya.

Baca Juga: Terkuak, Tim Ducati Tak Pernah Minat Rekrut Marc Marquez, Malah Pembalap Ini