Mantan manajer Valentino Rossi ini yakin akan ada masalah besar dalam beberapa waktu ke depan soal permasalahan ini.
Bahkan menurut Pernat, para pembalap akan mencoba memberontak.
"Ini akan jadi masalah. Karena para pembalap marah, dan mereka benar soal itu. Karena ini adalah balapan mini dengan poin mini, jadi juga harus ada bonus mini di dalamnya," ungkap pria Italia ini.
"Tapi pabrikan tak mau mendengarkan kami saat ini. Aku yakin akan ada keributan sebelum dimulainya musim nanti," jelasnya.
Para pembalap pun bisa menghimpun kekuatan untuk melakukan semacam unjuk rasa kepada pabrikan ataupun Dorna Sports.
Namun di sisi lain, para pembalap dan pabrikan sudah punya kontrak sah yang kebanyakan sudah disepakati sejak pertengahan 2022 lalu.
Mana bisa ada pasal yang menyebutkan soal bonus, karena kontraknya sudah diteken sejak sebelum pengumuman soal sprint race dibuat Dorna.
Padahal konon kebanyakan kontrak pembalap tidak membicarakan soal detail jumlah balapan dan hubungannya dengan gaji, jadi gajinya langsung total dalam semusim begitu saja.
"Dorna memutuskan secepat mungkin daripada memikirkannya secara tenang dan berbicara dengan semua orang untuk permasalahannya. Kau seharusnya menghitung semua hal, lalu baru mengumumkannya di akhir musim," sambungnya.
"Misalnya akan ada sprint di 5 atau 10 seri, bonusnya segini dan sebagainya. FIM juga lewat saja dalam diskusi permasalahan ini," tuntas Pernat.
Baca Juga: Honda Disebut Terlalu Bergantung ke Marc Marquez, Bikin Performa Tim Jalan di Tempat