Maka dari itu, tentu berbahaya jika pengemudi tak mengenali karakter suspensi standar tersebut.
Bejo menyarankan, risiko body roll serius hanya bisa diatasi dengan mengurangi kecepatan mobil perlahan-lahan.
Jarak yang terlalu dekat dengan tikungan berisiko meningkatkan fatalitas akibat traksi pengereman yang besar.
"Bisa jadi biang kerok mobil terbalik. Traksi ban ke permukaan aspal jadi lebih kuat, dan itu terasa goncangannya sampai bodi," terangnya.
"Rem bisa dari jauh, setidaknya 100 meter sebelum mendekati tikungan," ucapnya.
Sementara itu, Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, mengatakan, body roll serius rawan terjadi pada kecepatan tinggi umumnya 100 Km/jam ke atas.
"Semua tipe mobil, bahkan sedan juga berisiko. Gaya sentrifugal semakin besar jika mobil berbelok dalam kecepatan tinggi," imbaunya.
"Kecepatan bisa dikurangi sejak sebelum tikungan. Bertahap, deselerasi mendadak justru berbahaya bagi pengendara lainnya," tandasnya.
Baca Juga: Ground Clearance Lebih Tinggi Dari Toyota Veloz, Tapi Body Roll Honda BR-V Minim
Sumber: https://otomotif.kompas.com/read/2022/12/16/093100615/apa-itu-istilah-body-roll-pada-mobil-?page=all